Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menyita perhatian publik.
Dedi Mulyadi mendampingi 40 pelajar SMA yang mengikuti program pembinaan ala militer di Barak Resimen Armed 1 Sirayuda Purwakarta.
Program ini ditujukan bagi remaja yang terlibat dalam kenakalan seperti tawuran, merokok, dan penyalahgunaan narkoba.
Baca Juga: Roy Mandey Singgung Diskon Listrik Cuma 2 Bulan, Apa Artinya untuk UMKM?
Dikutip dari youtubenya, Dedi Mulyadi secara langsung berdialog dengan orang tua siswa yang menyerahkan anak-anak mereka untuk menjalani pembinaan.
Salah satu orang tua mengaku anaknya masih duduk di kelas 9 dan terlibat tawuran hingga menyebabkan korban luka parah.
"Kemarin itu ikut tawuran, Pak. Katanya sih sampai ada korban. Mukanya hancur," ujar salah satu orang tua yang hadir.
Dedi Mulyadi pun dengan nada prihatin menanggapi pengakuan tersebut.
Ia bahkan melibatkan Bupati setempat untuk memahami betapa seriusnya dampak dari kenakalan remaja yang kini makin mengkhawatirkan.
Baca Juga: Daya Jual Terkena Anomali Ketua AGRA Ungkap Mirisnya Kondisi Pasar Saat Ini
Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa siswa yang masuk program ini akan dididik secara militer minimal selama enam bulan hingga satu tahun.
Ia menyebut banyak anak-anak yang mengalami masalah di rumah dan akhirnya terbawa ke pergaulan negatif di luar.
"Kan dari dulu kita ngomongin geng motor enggak selesai-selesai. Sekarang saatnya kita mulai secara tegas. Kalau orang tuanya sudah tidak sanggup mendidik akan kita sekolahkan di sekolah militer," kata Dedi Mulyadi.
Menurutnya beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat sudah siap untuk mendukung program tersebut termasuk penyediaan fasilitas pendidikan di kompleks militer atau kepolisian.
Baca Juga: Negeri Ini Penuh dengan Ormas-Ormas, Alifurrahman Sebut Ini Alarm Darurat Bangsa