Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi mengungkapkan keheranannya.
Dedi Mulyadi heran atas laporan pengeluaran tagihan air dan listrik di Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) yang mencapai Rp 6,7 miliar per tahun.
Hal ini terungkap melalui laporan Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman yang disampaikan dalam kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Baca Juga: Nissan Game Over? Indrawan Nugroho: Mereka Sering Terlambat Membaca Perubahan Pasar
Herman melaporkan bahwa anggaran tersebut berasal dari tagihan air di kantor cabang dinas hingga Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pendidikan di Jawa Barat.
Berdasarkan data biaya tersebut setara dengan Rp 400 juta per bulan.
"Kira-kira mandi pakai apa sampai Rp 400 juta sebulan?" ujar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menyoroti bahwa tagihan air sebesar itu perlu dikaji ulang karena dianggap tidak wajar.
Baca Juga: Langkah Usaha Agar Sukses di 2025, Konsultan Bisnis Bongkar Empat Strategi Penting
"Belanja air untuk sekolah seharusnya sudah tercakup dalam dana pos masing-masing dan tidak perlu dibebankan pada anggaran dinas," tegasnya.
Menurut Dedi Mulyadi angka Rp 6,7 miliar ini berpotensi menunjukkan adanya ketidakwajaran atau bahkan penyimpangan dalam pengelolaan anggaran.
Ia meminta agar laporan ini segera diteliti lebih mendalam untuk memastikan transparansi dan efisiensi penggunaan dana pemerintah.
Sebagai informasi Dedi Mulyadi baru saja ditetapkan sebagai Gubernur Jawa Barat terpilih bersama wakilnya Setiawan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat pada 9 Januari 2025.
Pasangan ini dijadwalkan akan dilantik pada 6 Februari 2025.
Baca Juga: ‘Cukup Soal Om Deddy’ Ferry Irwandi Beri Saran Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis