BISNIS BANDUNG—Meski asumsi harga kebutuhan pokok masyarakat memasuki bulan Ramadhan tidak akan menimbulkan gejolak atau relatif stabil, akan tetapi khusus gengsi dari cabai rawit masih tetap tinggi di atas Rp 100 ribu per kilogram merata di semua kabupaten/kota di Jawa Barat.
Bisnis Bandung mencatat harga eceran rata-rata cabai rawit di Jabar senilai Rp 104.000 per kilogram pada Minggu V Maret 2021. Harga eceran tertinggi ditemukan di Kabupaten Bandung Barat dengan Rp 106.667 per kilogram dan harga terendah di Kota Bogor dengan Rp 100.000 per kilogram.
Diketahui, harga cabit rawit meroket dari Rp.70.000/per kilogram pada 19 Februari menuju Rp 101.000 per kilogram pada 5 Maret 2021. Harga terus merangkak naik hingga mencapai Rp 114.900 per kilogram pada 29 Maret 2021.
Kepada wartawan Kepala Disperindag Jabar, Arifin Soedjayana meyakni harga cabai rawit akan kembali stabil saat panen raya tiba pada April dan Mei 2021.
" Stok cabai rawit berkurang, tapi masih tersedia. Bahan pokok lain, dari hasil pemantauan, stok dan harga masih aman," katanya, Rabu (30/3/2021).
Harga kepokmas yang lain dari pantauan Disperindag Jabar dari lima pasar, yakni Pasar Kosambi, Pasar Sederhana, Pasar Kiaracondong, dan Pasar Baru pada minggu ketiga Maret 2021, harga beras berkisar Rp 9.800 hingga Rp 13.000 per kilogram (Kg).
Harga minyak goreng berkisar Rp 12.833 hingga Rp 14.700 per liter. Harga gula pasir dalam negeri mencapai Rp 13.400. Harga daging sapi rata-rata sekitar Rp 120.000,- per kg, sedangkan harga daging ayam broiler mencapai Rp 36.320.
Meski harga stabil dan tidak ada kelangkaan, diakuinya pemantauan dan pelaporan harga kepokmas senantiasa dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Kementerian Perdagangan tentang Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan Harga.
"Bersama Tim Satgas Pangan Jabar akan meminta pada semua pihak yang menyimpan stok diluar kewajaran untuk menjual barang komoditas yang disimpannya ke pasar sesuai harga kewajaran atau Harga Eceran Tertinggi (HET) atau harga acuan di konsumen, " tuturnya.
Menurut Arifin, pihaknya akan memperkuat kolaborasi dengan APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) dan Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) apabila ada kenaikan harga secara signifikan dalam beberapa hari atau minggu ke depan.(B-002)***