nasional

Geger! Prabowo Dinilai Presiden Paling Berbahaya di Era Reformasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 16:30 WIB
Presiden Prabowo Subianto (dok instagram Prabowo)

Baca Juga: Pegiat Medsos Tak Habis Pikir Elit Politik Bahas Koalisi Permanen di Tengah Bencana Aceh dan Sumatera

Guru Gembul juga mengaitkan gaya kepemimpinan Prabowo dengan pemikiran filsafat politik klasik, khususnya gagasan Niccolo Machiavelli.

Ia melihat adanya kesesuaian antara tindakan politik Prabowo dengan prinsip-prinsip Machiavellian, seperti pentingnya citra moral di ruang publik, sikap oportunis di balik layar, serta penggunaan rasa takut sebagai instrumen stabilitas kekuasaan.

Salah satu strategi yang disorot adalah pola “good cop, bad cop” dalam penegakan hukum dan politik.

Menurut Guru Gembul, strategi ini terlihat dari sejumlah kasus tokoh publik yang kemudian diikuti dengan pembebasan atau perlakuan lunak oleh Presiden. Salah satunya perihal Amnesty Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

“Dampaknya tuh luar biasa besar, baraya. Jadi yang satu, citra Pak Prabowo naik berlipat ganda. Kemudian potensi oposisi dari PDIP dan Megawati itu langsung drop, dan Megawati langsung bilang, “Yuk, kita temenan aja.” Gitu,” bebernya,

Baca Juga: Heboh! Aceh Kirim Surat ke PBB, Kecewa dengan Sikap Negara Saat Rakyat Dilanda Bencana

Pola tersebut dinilai mampu meningkatkan citra Prabowo sebagai pemimpin yang berbelas kasih, sekaligus mengirim pesan kuat kepada elite politik dan pejabat publik bahwa nasib hukum mereka sangat bergantung pada kehendak penguasa.

Ia menilai pendekatan ini berhasil melemahkan oposisi secara sistematis. Tokoh-tokoh yang sebelumnya dianggap kritis atau berpotensi menjadi kekuatan penantang kekuasaan, setelah mengalami proses hukum dan kemudian dibebaskan, cenderung memilih bersikap diam.

Dalam pandangan Guru Gembul, kecanggihan strategi inilah yang membuat Prabowo sulit dikritik secara terbuka.

Di satu sisi, publik disuguhi citra kepemimpinan yang humanis dan dermawan, sementara di sisi lain, kekuasaan hukum dan politik digunakan secara selektif untuk menjaga stabilitas dan kepatuhan.***

Baca Juga: Pemkot Bandung Resmi Perkenalkan Logo Baru untuk Perkuat Identitas dan Pariwisata Kota

 

Halaman:

Tags

Terkini