Temuan-temuan ini menguatkan dugaan bahwa pelaku mengalami tekanan psikologis dan kesepian yang mendalam.
Polisi masih melanjutkan proses pemeriksaan sambil tetap mengutamakan pemulihan kondisi pelaku yang kini berstatus sebagai anak berkonflik dengan hukum.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi emosional remaja, terutama mereka yang menunjukkan tanda-tanda menarik diri dari lingkungan sosial.***
Baca Juga: Buka-bukaan Soal APBN, Purbaya Jelaskan Aliran Dana Rp200 Triliun yang Hanya ‘Dititipkan’ di Bank