Sementara KPK terus mendalami indikasi mark-up dan cashback dalam proyek tersebut, sorotan publik diperkirakan akan semakin menguat terhadap para pihak yang berperan dalam perencanaan dan pelaksanaannya.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang semula digadang sebagai simbol modernisasi transportasi Indonesia, kini justru berubah menjadi polemik besar yang menimbulkan pertanyaan publik mengenai transparansi, efisiensi, dan tata kelola keuangan negara.***
Baca Juga: Refly Harun Ungkap Kritiknya Soal Menkeu Purbaya