bisnisbandung.com - Rocky Gerung menilai kondisi masyarakat Indonesia saat ini menunjukkan gejala penurunan daya kritis terhadap praktik politik elit. Fenomena ini mencuat di tengah evaluasi publik terhadap satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto.
Menurutnya, perbincangan publik justru terlalu terfokus pada survei dan angka-angka prestasi pemerintahan, padahal yang lebih penting adalah menilai kemampuan masyarakat sipil dalam menjaga kehidupan demokrasi.
Sorotan diarahkan pada berkurangnya pengawasan terhadap ketidakadilan sosial dan ketegangan yang masih terjadi di masyarakat.
Baca Juga: Menguak Di Balik Kasus Kematian Timothy, Keanehan Soal CCTV Lantai 4 FISIP Udayana Dipertanyakan
“Bukan kita mengevaluasi prestasi satu tahun Prabowo, tapi kita mengevaluasi persepsi kita atau keyakinan kita bahwa demokrasi bisa dilanjutkan apa tidak. Kita mengevaluasi urgensi kita untuk menilai diri sendiri,” lugasna di YouTube pribadinya.
Rocky menilai munculnya budaya feodal baru dalam politik menjadi salah satu tanda melemahnya sikap kritis masyarakat.
Budaya ini tercermin dari praktik saling memuji dan upaya sejumlah tokoh publik untuk membangun citra melalui cara-cara manipulatif, termasuk memanfaatkan dukungan buzzer di media sosial.
Baca Juga: Pengamat Timur Tengah Sebut Gencatan Senjata Hamas-Israel Hanya Bertahan karena Tekanan Trump
“Karena mulai terjadi semacam pendangkalan wacana publik. Tiba-tiba puji-memuji antara si tokoh yang baru muncul, antara si tokoh yang berupaya untuk meraih popularitas dengan menyewa begitu banyak buzzer sehingga setiap hari ada di media sosial,” jelasnya.
“Kan itu penanda bahwa masyarakat kita makin tidak kritis dengan tipu daya elit. Itu intinya kan,” sambungnya.
Fenomena ini dipandang sebagai bentuk pemalsuan citra elit politik yang lebih berbahaya daripada sekadar perdebatan soal prestasi pemerintahan.
Pendangkalan wacana publik menjadi tanda bahwa masyarakat semakin mudah terpengaruh oleh pencitraan elit.
Rocky Gerung juga menyinggung pola kepemimpinan yang terbentuk dalam era pemerintahan sebelumnya.
Baca Juga: Mendiktisaintek Soal Kematian Mahasiswa Udayana, Tekankan Kampus Harus Jadi Ruang Aman