Menurutnya, meskipun diklaim berasal dari rakyat kecil, pola kepemimpinan saat itu memperlihatkan gaya kekuasaan yang bersifat sentralistik.
Pola serupa dinilai mulai berulang, memperlihatkan kecenderungan masyarakat yang mudah terpukau oleh figur dan bukan oleh substansi gagasan.
Kondisi ini menjadi peringatan serius bagi masa depan demokrasi Indonesia. Melemahnya daya kritis masyarakat terhadap tipu daya elit politik dapat mengancam kualitas demokrasi dan memperkuat pola kekuasaan feodal yang mengekang ruang kritik publik.***
Baca Juga: Pengamat Timur Tengah Sebut Gencatan Senjata Hamas-Israel Hanya Bertahan karena Tekanan Trump
Artikel Terkait
Rocky Gerung Soroti Kasus Kepala Sekolah Tampar Murid di Lebak
Melawan Arus! Rocky Gerung Kritik Kepala Sekolah yang Tampar Murid: Disiplin Tak Butuh Kekerasan
Rocky Gerung Sebut Kekerasan di Sekolah sebagai Bentuk “Korupsi Pikiran”
Tajam! Rocky Gerung Soal Jokowi dan Bayang-Bayang Mark Up Kereta Cepat
Rocky Gerung: Jokowi Sudah Kehilangan Pulung, Tak Bisa Baca Zaman!
Rocky Gerung: Kita Ditipu China! Kereta Cepat WHOOSH Cuma Akal-akalan Global!