Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung kembali melontarkan kritik tajam terhadap mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dalam youtubenya, Rocky Gerung menilai Jokowi telah “kehilangan pulung” sebuah istilah dalam filsafat Jawa yang menggambarkan seseorang yang sudah tidak mampu membaca tanda-tanda zaman.
“Jokowi sudah kehilangan pulung. Ia tak lagi bisa membaca tanda-tanda zaman dan akhirnya terseret oleh keputusan-keputusannya sendiri,” kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Rayakan Masa 'Butterfly Era' lewat SIngle Nuansa Ceria Shakira Vier 'Tatap Mata'
Rocky Gerung menyoroti proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang kini kembali menjadi sorotan publik.
Ia menyebut proyek tersebut sebagai simbol dari kebijakan yang dipaksakan tanpa perhitungan matang, bahkan sarat potensi korupsi.
“Kereta cepat ini sejak awal sudah cacat logika. Studi kelayakan diabaikan, negosiasi dengan Jepang dibatalkan, lalu proyeknya dipindahkan ke Cina dengan biaya lebih mahal. Sekarang utangnya jadi beban rakyat,” tegasnya.
Rocky Gerung menilai proyek tersebut bukan sekadar kesalahan teknokratis tetapi juga mengandung unsur kesengajaan yang bisa membuka pintu hukum.
“Kalau biaya Jepang lebih murah tapi malah dipilih yang Cina, patut dipertanyakan: ada apa di balik keputusan itu? Ini bisa jadi pintu masuk untuk pidana,” ujarnya.
Baca Juga: Dibintangi Ari Irham, Buku Seni Merayu TuhanJadi Film
Lebih lanjut Rocky Gerung mengaitkan proyek kereta cepat dengan fenomena debt trap atau jebakan utang dari Tiongkok.
Ia mencontohkan negara-negara seperti Sri Lanka dan Bangladesh yang akhirnya kehilangan aset strategis karena tak mampu membayar pinjaman dari Cina.
“Cina ini global renter. Ngasih pinjaman tapi kalau gagal bayar pelabuhan atau aset strategis diambil alih. Dan Indonesia bisa jatuh ke jebakan yang sama,” ujar Rocky Gerung mengingatkan.
Rocky Gerung juga menyinggung pertemuan antara Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto di Kertanegara pada awal Oktober lalu.
Baca Juga: Ritual Mistis Jadi Sumber Kekacauan, Inilah Sinopsis Film Horor Komedi “Pesugihan Sate Gagak”
Artikel Terkait
Gubernur Dedi Mulyadi Tegas: Jalan Bukan Tempat Minta Sumbangan, Pemprov Siap Danai Masjid!
Yang Penting Jabatan dan Cuan! Sobary Bongkar Loyalitas Buta Pendukung Jokowi
Purbaya Tetap Dukung MBG Meski Anggaran Seret, Awalil: Ini Kebijakan Setengah Logika!
Mahfud MD Bongkar Arah Baru Reformasi Polri: Tak Boleh Lagi Jadi Alat Kekuasaan!
Cadangan Devisa Anjlok! Awalil: Ada yang Salah di Sistem DHE
Ekonom: Belum Genap Setahun, Pemerintahan Prabowo Sudah Tambah Utang Rp501 Triliun!