Tak hanya itu Ikrar menilai kerja sama dengan China turut melonggarkan regulasi tenaga kerja asing di Indonesia.
Ia menyinggung perubahan aturan yang membuat banyak pekerja China masuk tanpa batasan bahasa dan posisi.
“Proyek ini bukan hanya boros uang tapi juga menggerus kedaulatan tenaga kerja kita. Di mana janji transfer teknologi itu?” tegasnya.
Ikrar menutup dengan seruan agar pemerintah ke depan lebih berhati-hati dalam menjalin kerja sama internasional terutama dengan negara yang menawarkan kemudahan semu.
“Jangan mudah tergoda janji manis tanpa perhitungan matang. Hari ini kita bangga, besok bisa jadi beban. Dari bangga jadi beban itulah pelajaran paling mahal dari proyek Wush ini,” pungkasnya.***