Menurut Awalil klaim tersebut terlalu dini karena data ekonomi yang digunakan baru mencakup satu bulan dan belum bisa diverifikasi secara penuh oleh OJK maupun BI.
“Kalau optimisme dibangun atas data yang belum kuat ujung-ujungnya bisa PHP. Rakyat butuh bukti, bukan sekadar janji,” tutupnya.***