Bisnisbandung.com - Ekonom Awalil Rizky menyoroti klaim Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebut ekonomi Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda akan “lari kencang”.
Menurut Awalil pernyataan tersebut terlalu tergesa-gesa karena data yang dijadikan dasar baru mencakup periode satu bulan dan belum bisa diverifikasi secara menyeluruh.
Dalam youtubenya, Awalil menilai klaim tersebut tidak bisa langsung dikaitkan dengan kebijakan penempatan dana.
Baca Juga: Poland Festival 2025 Lejitkan Industri Game Kreatif Indonesia
“Data OJK dan BI yang bisa memverifikasi hal itu sifatnya bulanan dan cenderung terlambat. Data September saja belum dirilis lengkap jadi sulit memastikan lonjakan kredit itu memang akibat penempatan dana tersebut,” ujarnya.
Awalil juga mengingatkan agar pemerintah tidak terburu-buru menyimpulkan pertumbuhan ekonomi hanya berdasarkan indikator uang primer (M0) yang disebut tumbuh 13%.
Menurutnya peningkatan uang beredar memang terjadi tetapi belum tentu mencerminkan percepatan ekonomi riil.
“Pertumbuhan M0 memang naik signifikan tapi apakah itu karena penempatan Rp200 triliun? Terlalu cepat untuk disimpulkan. Data sebulan belum bunyi,” tegas Awalil.
Lebih lanjut ia mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi sejatinya ditopang dua faktor besar, yaitu modal dan tenaga kerja.
Baca Juga: Jabat Tangan di Bawah Langit Islam
Awalil menjelaskan “Kalau bicara tenaga kerja faktanya saat ini banyak PHK dan pergeseran pekerja dari sektor formal ke informal.”
“Jadi bagaimana ekonomi bisa lari kencang kalau faktor produksinya justru melemah?” katanya.
Awalil menilai Purbaya tengah berupaya membangun sentimen positif di pasar dan kalangan pelaku ekonomi yang menurutnya sah-sah saja.
Namun ia memperingatkan agar tidak menciptakan “optimisme semu” yang justru bisa berujung pada kekecewaan publik.
Baca Juga: “Medium Ugly” Saat Cinta Tak Butuh Wajah Tampan untuk Jadi Lucu dan Tulus
Artikel Terkait
28 Tahun di Amerika Tapi Masih Cinta Bandung! Dedi Mulyadi Sampai Terkesima
Meski Dana Dipangkas Rp 458 Miliar, Dedi Mulyadi Ngotot Bangun Infrastruktur Tanpa Utang!
ASN Puasa, Rakyat Pesta! Dedi Mulyadi Pilih Efisiensi daripada Ribut TKD ke Menteri Keuangan
Main Harga Pupuk! Amran Cabut Ribuan Izin Kios, Siap Bawa ke Jalur Pidana
Purbaya ‘Geruduk’ Tanjung Priok, Bongkar Praktik Lambat dan Biaya Siluman
Utang RI Tembus Rp 9.138 Triliun, Ekonom: Pemerintah Coba Sembunyikan Angka Sebenarnya!