nasional

Awalil Rizky Bongkar! BI Diduga Jual Emas Belasan Ton Demi Selamatkan Rupiah

Jumat, 10 Oktober 2025 | 12:00 WIB
Ekonom Awalil Rizky (dok youtube Awalil Rizky)


Bisnisbandung.com - Ekonom Awalil Rizky menyoroti penurunan tajam cadangan devisa Indonesia yang dirilis Bank Indonesia (BI) baru-baru ini.

Awalil mempertanyakan apakah penurunan tersebut berkaitan dengan langkah BI menjual emas dalam jumlah besar.

Mengingat laporan terakhir menunjukkan adanya pengurangan signifikan pada posisi emas moneter.

Baca Juga: Ribuan Pesantren Belum Miliki Izin Bangunan, Terungkap Hanya 51 yang Memiliki PBG

“Cadangan devisa kita turun cukup tajam. Kalau ditelusuri ada dugaan BI menjual emas belasan ton dalam beberapa bulan terakhir,” ujar Awalil dalam analisis yang diunggah di kanal YouTube-nya.

Menurut data resmi BI, posisi cadangan devisa Indonesia per September 2025 tercatat sebesar USD 148,7 miliar turun dari posisi Agustus yang masih di USD 150,7 miliar.

Awalil menilai penurunan dalam waktu sebulan adalah sinyal yang perlu dicermati serius.

“Penurunan sebesar itu bukan hal kecil. Jika benar sebagian disebabkan oleh penjualan emas, berarti BI mulai menggunakan aset kerasnya untuk menopang stabilitas rupiah,” jelasnya.

Baca Juga: Manfaat Doa Afirmasi Positif Dalam Keberuntungan Hidup

Ia juga menyinggung kemungkinan langkah tersebut diambil sebagai respons atas tekanan eksternal termasuk penguatan dolar AS dan menurunnya aliran modal asing ke pasar keuangan domestik.

Namun Awalil mengingatkan agar kebijakan semacam ini tidak dijadikan kebiasaan karena berisiko menggerus kepercayaan publik terhadap ketahanan moneter Indonesia.

“Menjual emas bisa jadi langkah taktis jangka pendek. Tapi kalau dilakukan terus-menerus itu artinya kita mulai menggadaikan ketahanan moneter,” kata Awalil.

BI sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait isu penjualan emas ini.

Dalam keterangan resminya bank sentral hanya menyebut bahwa penurunan cadangan devisa disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebutuhan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Merasakan Bahagia Dalam Hadirat Tuhan

Halaman:

Tags

Terkini