bisnisbandung.com - Pemerintah memperketat kebijakan impor scrap metal atau besi tua setelah temuan kontaminasi Cesium-137 pada produk ekspor Indonesia.
Kontaminasi ini terdeteksi oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat pada pengiriman udang dan cengkih.
Temuan ini menjadi peringatan penting bagi Indonesia untuk memperkuat pengawasan bahan baku industri berisiko tinggi.
Langkah pengetatan ini disampaikan oleh Bara Krishna Hasibuan selaku Ketua Divisi Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satuan Tugas Penanganan Cesium-137.
“Ini ada pelajaran berharga bagi Indonesia kita, bagi pemerintah, bahwa memang sudah waktunya dilakukan pengetatan terhadap impor dari scrap metal yang kita percaya bahwa itu adalah sumber kontaminasi,” terangnya, dilansir dari youtube CNBC Indonesia.
Pemerintah menilai impor scrap metal merupakan salah satu sumber potensial kontaminasi radioaktif, sehingga proses masuknya ke Indonesia kini dikontrol lebih ketat melalui sistem monitoring terpadu.
Selain memperketat impor, pemerintah juga memperhatikan pengelolaan limbah industri yang menggunakan Cesium-137, seperti sektor pertambangan dan migas.
Pengawasan waste management diperkuat agar kontaminasi tidak meluas ke rantai pasok ekspor nasional.
Baca Juga: Bocoran Rahasia! Pengamat Ungkap 6 Isu Panas di Balik Pertemuan Prabowo–Jokowi 4 Oktober
Temuan kontaminasi ini berawal dari pelabuhan di Amerika Serikat, ketika otoritas pelabuhan mendeteksi paparan Cesium-137 pada salah satu kontainer udang asal Indonesia.
Peringatan tersebut diteruskan ke FDA yang kemudian meminta penarikan produk dari sejumlah retail. Lima kontainer dinyatakan terindikasi terpapar dan segera dikembalikan ke Indonesia.
Selain kontainer yang sudah tiba, terdapat 29 kontainer lain yang dipulangkan ke tanah air sebelum sampai ke Amerika Serikat.