bisnisbandung.com - Polemik dugaan ijazah palsu yang menyeret nama mantan Presiden Joko Widodo tersu bergejolak, kini muncul tudingan bahwa isu ini digerakkan oleh tokoh politik besar tertentu.
Roy Suryo, yang ikut terseret dalam pusaran isu tersebut, memberikan klarifikasi tegas terkait tuduhan adanya dukungan politik di balik penyebaran narasi tersebut.
Dalam wawancarnya di Kompas TV, Roy Suryo membantah keras anggapan bahwa dirinya dan pihak lain yang terlibat mengangkat isu ini karena dibayar atau ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu.
Baca Juga: Kompolnas Nilai Rekam Jejak Digital Ungkap Kronologi, Hilangnya HP Bukan Halangan
“ Ngaco. Dan kalau dalam bahasa sahabat saya ini, "terwelu". Terwelu itu adalah "terlalu" gitu. Sebenarnya ini offset ya,’ tegasnya soal bantahan tersebut, dilansir dari youtube Kompas TV.
Ia menilai anggapan tersebut tidak berdasar dan hanya memperkeruh suasana. Menurutnya, klaim yang menyebut ada pihak "berbaju biru" yang dimaksud Jokowi juga merupakan tafsiran yang terlalu jauh dan tidak berdasar pada fakta yang jelas.
Roy Suryo juga menyoroti pernyataan dari seorang tokoh yang dianggapnya justru menyulut kegaduhan lebih besar, yang bisa berdampak negatif terhadap Jokowi sendiri.
“Enggak ada dari Jokowi bilang biru, gitu loh. Kok tiba-tiba ada termulnya yang kemudian mengatakan bahwa itu apa? Biru. Itu kan ngaco sekali,” ungkapnya.
Baca Juga: Gubernur Dedi Mulyadi Minta Kepala Daerah Jawa Barat Jangan Asal Izinkan Study Tour, Ini Sebabnya!
Ia menegaskan bahwa tudingan ijazah palsu adalah isu yang serius, namun tidak semestinya dijadikan alat untuk membenturkan satu pihak dengan pihak lain secara politis.
“Anda menangkap arahnya ini buat apa kalau gitu?Ya ini, ini mau membenturkan. Halnya ini yang rugi Jokowi sendiri loh nanti,” terusnya.
Menanggapi dugaan bahwa ada keterlibatan Partai Demokrat atau tokoh seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Roy Suryo menepis keras spekulasi tersebut.
Ia menyatakan bahwa dirinya sudah tidak aktif dalam partai politik selama lima tahun terakhir, meskipun pernah menjabat sebagai wakil ketua umum di partai tersebut.
Baca Juga: Dari Perpecahan Menuju Persatuan: KADIN Kota Bandung Bangun Ulang Semangat Bersama