"Kalau orang bilang Gibran mau disingkirkan, itu omong kosong. Saya lihat justru mereka bertiga semakin solid. Bahkan waktu pulang kunjungan luar negeri, Gibran dan Prabowo pakai baju yang sama. Itu bukan kebetulan tapi simbol kekompakan," ungkapnya.
Suhadi menilai framing seolah Prabowo 'melapor' ke Jokowi hanyalah tafsir sesat. Baginya komunikasi antar pemimpin negara itu hal biasa.
Lebih lanjut Suhadi juga menyinggung soal gencarnya serangan terhadap Gibran termasuk isu pemakzulan.
Baca Juga: Gaya Komunikasi Santai Prabowo Dinilai Efektif, Tapi Bisa Tumpulkan Kritik Substantif
Ia menyebut Gibran tetap bersikap elegan, termasuk saat menjenguk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tengah sakit.
"Gibran itu orang muda yang matang. Sikapnya menjenguk Pak SBY, itu langkah mulia. Dia sedang belajar jadi negarawan," kata Suhadi.
Menurutnya langkah Gibran yang merangkul semua pihak menandakan bahwa duet Prabowo-Gibran adalah simbol keberlanjutan yang ingin dijaga Jokowi demi stabilitas negara.***