Bisnisbandung.com - Politikus dan pengamat Ikrar Nusa Bhakti menilai langkah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kini menggunakan lambang gajah.
Ikrar menjelaskan gajah sebagai simbol partai yang memiliki ambisi besar bahkan berani menantang dua kekuatan politik besar di Indonesia yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan simbol banteng dan Partai Gerindra yang menggunakan lambang garuda.
Menurut Ikrar perubahan lambang PSI dari bunga mawar ke kepala gajah bukan sekadar soal estetika.
Baca Juga: Bisa Beli di Promo Juli 2025! Ini 5 Item Fashion Pria Yang Harus Dimiliki
“Gajah itu lambang kekuatan sekaligus kecerdasan,” ujarnya dalam YouTube-nya.
Ia juga mengutip filosofi gajah sebagai simbol Ganesha yang erat dengan ilmu pengetahuan, kekuatan, dan strategi bertahan maupun menyerang yang secara simbolik menjadi kekuatan PSI dalam persaingan politik.
“Kalau banteng punya keberanian dan kekuatan eksplosif, gajah punya bobot lima ton dan daya ingat kuat,” jelas Ikrar.
Kaesang Pangarep sebagai ketua umum dan meresmikan lambang baru ini dianggap sebagai bagian dari upaya besar PSI untuk membangkitkan dukungan anak muda Indonesia jelang Pemilu 2029.
Namun Ikrar juga realistis menilai perjuangan PSI tak akan mudah.
Baca Juga: Benang Merah Kematian Arya Daru, Kriminolog: Pembunuhan, Kelalaian, atau Skema Tertutup?
Ia menyebutkan sejarah panjang PDIP yang kuat dengan basis massa loyal dan catatan gagal partai-partai baru yang mencoba menggoyang dominasi Banteng.
Bahkan upaya Jokowi untuk memperkuat PSI sebagai partainya tetap belum sepenuhnya berhasil di pemilu 2024 lalu.
Selain itu ia juga membahas peran Partai Gerindra dengan simbol Garuda yang tetap kokoh khususnya dengan figur Prabowo Subianto yang dinilai masih menjadi figur kuat di panggung politik nasional.
“Kalau Prabowo bisa memperbaiki ekonomi dan sosial bukan tidak mungkin Gerindra kembali jadi pemenang,” kata Ikrar.