Bisnisbandung.com - Hubungan antara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Gubernur Jakarta Pramono Anung tengah menjadi sorotan publik.
Dedi Mulyadi dan Pramono Anung disebut-sebut tengah terlibat perang dingin.
Bahkan Adi Prayitno menyebutnya sebagai perang terbuka setelah insiden saling sindir dalam forum resmi KPK terkait pencegahan korupsi.
Baca Juga: Perseteruan Silvester Matutina dengan Jenderal Purnawirawan Disorot Prof. Ikrar Nusa Bhakti
Peristiwa ini bermula saat Pramono Anung mendapat giliran pertama untuk menyampaikan sambutan dalam rapat koordinasi yang dihadiri para kepala daerah.
Dalam pidatonya Pramono menyebut satu per satu gubernur yang hadir kecuali Dedi Mulyadi.
Hal serupa terjadi saat Dedi Mulyadi mendapat giliran bicara nama Pramono Anung juga tak disebut.
"Ini indikasi awal bahwa hubungan mereka sedang tidak baik-baik saja," ujar analis politik Adi Prayitno dalam youtube.
Lebih lanjut ia menyebut sikap saling abaikan ini sebagai simbol rivalitas terselubung antar dua pemimpin yang wilayahnya sangat beririsan.
Tak hanya itu konten pidato keduanya juga memicu kontroversi.
Pramono Anung mengklaim bahwa Jakarta kini sudah bukan lagi kota termacet di Indonesia berdasarkan data survei global.
Ia menyebut Bandung, ibu kota Jawa Barat kini menduduki peringkat pertama kota termacet disusul Medan dan Palembang.
"Kemacetan Jakarta sudah turun salah satunya berkat kebijakan ASN wajib naik transportasi umum tiap Rabu. Sekarang kemacetan terbesar ada di Bandung," ujar Pramono Anung.
Baca Juga: Diplomat Rawan Dibidik Sindikat? Todung Mulya Lubis Buka Suara Soal Kasus Kematian Arya Daru