Mahfuz juga mempertanyakan kredibilitas moral Israel dalam memerangi ambisi nuklir Iran.
Ia mengingatkan bahwa Israel sendiri ditengarai telah lama memiliki persenjataan nuklir, namun tidak pernah tunduk pada pengawasan internasional seperti Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
Isu ini dinilai sebagai bentuk standar ganda yang melemahkan posisi moral Israel dalam isu pelucutan senjata.
Lebih lanjut, ia merujuk pada pengakuan seorang mantan ilmuwan nuklir Israel pada 1986 yang membocorkan keberadaan program senjata nuklir rahasia di fasilitas Dimona, Negev.
Baca Juga: Skandal Pungli di TPU Nagrog Terbongkar! Wakil Wali Kota Erwin Langsung Sidak
Fakta tersebut memperkuat asumsi bahwa Israel juga menyimpan potensi destruktif yang sama besar dengan negara-negara lain yang dikritiknya.
Pelemahan Iran secara militer dan politik dipandang sebagai langkah Israel untuk menyempurnakan proyek geopolitiknya, termasuk wacana tentang “Israel Raya” yang mencakup wilayah-wilayah luas sesuai kepentingan militernya.***
Baca Juga: Monique Rijkers: Sejak Revolusi Islam Iran 1979, Iran Menyebarkan Propaganda Anti-Israel ke Dunia