nasional

Keindahan yang Tak Tergantikan, Raja Ampat dan Harapan Ekonomi Hijau Indonesia

Selasa, 10 Juni 2025 | 20:30 WIB
Raja Ampat (Dok Instagram @official.gagnikel)

bisnisbandung.com - Arie Rompas, Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, menyuarakan pandangan tegas tentang pentingnya perlindungan lingkungan dan transisi menuju ekonomi hijau.

Ia menekankan bahwa kawasan seperti Raja Ampat menyimpan potensi luar biasa di sektor pariwisata yang jauh lebih berkelanjutan dibandingkan tambang.

Menurut Arie, Raja Ampat adalah contoh konkret dari kekayaan alam Indonesia yang bisa menjadi sumber pemasukan jangka panjang jika dikelola dengan bijak.

“Karena memang salah satu potensi yang paling kuat di sana kan pariwisata, gitu ya. Selain memang dari sisi lingkungan, itu memang harus dilindungi, gitu,” jelasnya dilansir dari youtube Metro TV.

Baca Juga: Perihal Korupsi di Kemendikbutristek, Nadiem Makarim Ungkap Telah Berusaha Meminimalisir Konflik Kepentingan

Ia menyebut wilayah ini sebagai salah satu "kemewahan" laut Indonesia, setara dengan destinasi kelas dunia. Arie pernah menyelam langsung di sana dan menyaksikan sendiri betapa indah dan kayanya kehidupan bawah laut kawasan tersebut.

Lebih dari sekadar keindahan, Arie menilai bahwa pariwisata adalah bentuk ekonomi hijau yang seharusnya menjadi masa depan bagi kawasan pesisir dan kepulauan.

“Jadi saya kira ini yang dibilang, yang kita bilang adalah: mentransisikan, sebenarnya, ekonomi hijau yang berkelanjutan itu adalah ekonomi pariwisata. Dan salah satunya itu adalah di Raja Ampat,” ujarnya.

Baca Juga: Soal Tudingan Terhadap Nadiem Makarim, Kuasa Hukum: 3 T Dipaksakan Itu Tidak Benar

Ia membandingkan dengan Eropa yang sudah lama menggantungkan pendapatan tinggi dari sektor turisme. Indonesia, kata Arie, bahkan memiliki keunggulan alam yang lebih istimewa, namun belum dikelola secara maksimal.

Pandangan Arie juga menyentuh soal keadilan. Ia menekankan bahwa pengembangan pariwisata harus berpihak pada masyarakat lokal.

Penduduk setempat harus menjadi penerima manfaat utama dari pembangunan pariwisata, bukan sekadar menjadi tenaga kerja atau terdampak tanpa perlindungan.

Bagi Arie, bentuk pariwisata yang ideal bukanlah mass tourism, melainkan pariwisata yang berkeadilan, berkelanjutan, dan menghormati kearifan lokal.

Baca Juga: Berhasil Curi Perhatian, L'Viors Beauty Clinic Bandung Perkenalkan PREMIUM PicoSure PRO Klaim Hasil Signifikan

Halaman:

Tags

Terkini