Soal Tudingan Terhadap Nadiem Makarim, Kuasa Hukum: 3 T Dipaksakan Itu Tidak Benar

photo author
- Selasa, 10 Juni 2025 | 19:00 WIB
Hotman Paris, Kuasa Hukum Nadiem Makarim (Tangkap layar youtube Metro TV)
Hotman Paris, Kuasa Hukum Nadiem Makarim (Tangkap layar youtube Metro TV)

Bisnisbandung.com - Kuasa hukum Nadiem Makarim, Hotman Paris Hutapea, memberikan klarifikasi terkait tuduhan korupsi dalam pengadaan laptop oleh Kemendikbudristek.

Hotman menegaskan bahwa isu soal pemaksaan daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) dalam pengadaan perangkat bukanlah fakta yang benar.

Kasus ini bermula dari temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyoroti proyek pengadaan laptop seharga Rp9,9 juta per unit yang dianggap kurang tepat sasaran.

ICW menilai bahwa penggunaan sistem operasi Chrome OS pada laptop tersebut tidak relevan bagi daerah 3T yang minim akses internet, terutama di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Berhasil Curi Perhatian, L'Viors Beauty Clinic Bandung Perkenalkan PREMIUM PicoSure PRO Klaim Hasil Signifikan

Namun, Hotman Paris menjelaskan bahwa pengadaan laptop yang dilakukan di masa jabatan Nadiem memang secara khusus ditujukan untuk sekolah yang memiliki akses internet lengkap, bukan untuk daerah 3T.

“Jadi memang proyeknya beliau ini adalah khusus daerah yang non-3T, maksudnya khusus daerah yang ada internetnya lengkap. 3T dipaksakan, itu tidak benar,” tegasnya di konferensi pers.

Hal ini juga sudah diperiksa oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), yang menyatakan lebih dari 90% laptop terdistribusi sesuai dengan ketentuan.

Nadiem sendiri turut memberikan penjelasan bahwa program pengadaan laptop tersebut didasari kajian komprehensif yang membandingkan Chromebook dengan sistem operasi lain.

Baca Juga: “Saya Tidak Pernah Menoleransi Praktik Korupsi” Nadiem Makarim Akhirnya Angkat Bicara

Chromebook dipilih karena harganya lebih terjangkau sekitar 10-30% dibandingkan laptop dengan sistem operasi berbayar, serta memiliki keunggulan dalam hal keamanan dan kontrol aplikasi yang bisa melindungi guru dan siswa dari konten negatif tanpa biaya tambahan.

Selain itu, Kemendikbudristek juga menyediakan modem Wi-Fi 3G dan perangkat pendukung lainnya agar sekolah yang mendapat bantuan dapat mengakses internet.

Nadiem menekankan bahwa perangkat Chromebook tetap bisa digunakan secara offline meskipun fitur yang tersedia lebih terbatas.

Baca Juga: Game Upin & Ipin Universe Resmi Diumumkan, Petualangan Kampung Durian Runtuh Kini Bisa Kamu Jelajahi Sendiri!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X