Bisnisbandung.com - Budayawan nyentrik Sujiwo Tejo buka suara soal polemik ijazah palsu yang kembali menghangat di tengah masyarakat.
Sujiwo Tejo menyampaikan pandangan tajam dan filosofisnya.
Menurut Sujiwo Tejo terlalu membesar-besarkan persoalan ijazah bisa membuat bangsa ini justru kehilangan arah dalam menilai kualitas pemimpin.
Baca Juga: Ketegangan Budi Arie dan PDIP Dinilai Bisa Picu Persepsi Konflik Jokowi dengan Partai
"Aku takutnya rakyat Indonesia jadi memberhalakan ijazah," kata Sujiwo Tejo dalam youtube Indonesia Lawyers Club.
Sujiwo Tejo menyindir banyak orang yang ijazahnya sah secara administratif namun secara substansi ilmunya tidak mencerminkan gelar yang disandang.
Ia menyebut istilah "asli tapi palsu" untuk menggambarkan fenomena tersebut.
"Ada banyak doktor tapi pertanyaannya kayak rakyat jelata. Harusnya kalau betul-betul doktor sudah digembleng 8 tahun metodologi bisa nanya apa pun secara tajam," kritiknya.
Lebih lanjut Sujiwo Tejo menyoroti bagaimana masyarakat terjebak pada simbol formal pendidikan, padahal sejatinya kepemimpinan tak semata ditentukan oleh ijazah.
Baca Juga: Perkara dengan Budi Arie, Jubir PDIP Tegaskan Sikap: Klarifikasi Dulu, Baru Bicara Rekonsiliasi
"Pemimpin itu dari universe, bukan dari universitas," tegasnya.
Sujiwo Tejo juga mencontohkan Bung Karno yang menurutnya tidak memiliki latar belakang ekonomi namun mampu membuat keputusan-keputusan besar.
Ia juga menyebut Jokowi yang disebutnya mampu memimpin selama 10 tahun terlepas dari kontroversi soal ijazahnya.
"Yang harus diteliti bukan asli atau palsunya ijazah Pak Jokowi tapi kejujuran atau kebohongannya. Itu lebih penting," katanya.