nasional

PSI Dinilai Hanya “Partai-Partaian”, PNI Marhaenisme Ungkit Lagi Kaesang Jadi Ketum Dadakan

Jumat, 16 Mei 2025 | 20:45 WIB
Jokowi bersama Kaesang (Tangkap layar youtube Hersubeno Point)

bisnisbandung.com - Kritik tajam terhadap Partai Solidaritas Indonesia (PSI)  mencuat, kali ini datang dari Sekretaris Jenderal PNI Marhaenisme, Ibnu Prakoso.

Ia menyoroti proses pengangkatan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI yang dinilai terlalu instan dan tidak mencerminkan proses kaderisasi sebagaimana mestinya dalam partai politik.

Menurut Ibnu, PSI menunjukkan gejala sebagai “partai-partaian” karena tidak mengedepankan jenjang dan proses kepemimpinan yang ideal.

Baca Juga: Partai Super TBK vs PSI, Pengamat Politik Bongkar Rencana Politik Jokowi

“Menurut saya PSI ini partai-partaian,” gamblangnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Officia iNews, Jumat (16/5).

“Kenapa partai-partaian? Bayangkan, ketua umum sekarang dalam waktu 2 hari, hari ini jadi anggota, lusa sudah jadi ketua umum partai. Itu kan partai-partaian, itu,” terangnya.

 Ia membandingkan dengan mekanisme di partainya sendiri, PNI Marhaenisme, di mana setiap kader harus melalui perjalanan panjang dan pelatihan kepemimpinan sebelum menduduki posisi strategis.

Baca Juga: Dendam Politik Jokowi? Pengamat Beri Peringatan untuk Rakyat Indonesia

 Hal ini, menurutnya, adalah bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kaderisasi dan struktur organisasi yang sehat dalam partai politik.

Keputusan PSI mengangkat Kaesang, putra bungsu Presiden Jokowi, menjadi ketua umum hanya dalam hitungan dua hari sejak menjadi anggota partai memunculkan pertanyaan serius mengenai integritas demokrasi internal partai tersebut.

 Langkah ini dipandang lebih bernuansa pragmatis daripada mencerminkan idealisme politik yang mendidik.

Ibnu juga menyinggung peran Jokowi dalam dinamika partai, dengan menyebut bahwa keterlibatan Presiden dalam PSI mengindikasikan bahwa partai tersebut terbuka untuk pengaruh luar tanpa mekanisme pengujian kader.

 Hal ini, menurutnya, berpotensi merusak prinsip kemandirian dan kejelasan arah perjuangan partai politik dalam sistem demokrasi.

Baca Juga: Dugaan Pemalakan Investor di Cilegon, Kadin: Kami Akan Bertindak Cepat dan Tegas

Halaman:

Tags

Terkini