Bisnisbandung.com - Spekulasi politik kembali mengemuka di kancah politik tanah air.
Kali ini menyangkut kemungkinan Joko Widodo (Jokowi) menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pengamat politik sekaligus aktivis,Rudi S Kamri menyebut isu ini bukan hanya unik tapi juga sarat kejanggalan dan penuh tanda tanya.
Baca Juga: Ekonomi Melambat di Triwulan I, DPR Optimistis Target 5,4% Tetap Tercapai
Dalam kanal YouTube-nya, Opini Rudi menyoroti wacana dari elite PSI yang secara terbuka berharap Jokowi mau menjadi ketua umum partai tersebut.
Padahal menurutnya posisi itu saat ini masih dipegang oleh putra bungsu Jokowi Kaesang Pangarep.
“Lazimnya anak menggantikan bapaknya jadi ketua umum. Ini malah dibalik ayah menggantikan anaknya,” ujar Rudi.
Ia menilai jika wacana itu benar terjadi maka Jokowi justru sedang "mengkerdilkan" dirinya sendiri.
Mengingat PSI sejauh ini belum pernah lolos ke DPR RI.
Baca Juga: Bill Gates Ungkap Rumus Populasi di TED Talks 2010: “Populasi Harus Diturunkan?”
Partai yang gencar membranding diri sebagai "partai Jokowi" itu dua kali gagal menembus ambang batas parlemen.
Lebih lanjut Rudi mempertanyakan nasib rencana pembentukan Partai Super Tbk istilah yang sempat dilontarkan Jokowi sebagai bentuk partai yang inklusif dan terbuka bagi semua anggota.
Ia menyebut istilah "Tbk" itu cukup janggal di dunia politik namun secara konsep terdengar ideal.
“Kalau benar mau buat partai terbuka mestinya bukan partai keluarga. Tapi kalau PSI malah berharap Jokowi jadi ketua umum menggantikan anaknya ya sama saja itu partai dinasti,” tegas Rudi.
Baca Juga: Waketum Kadin: Ganggu Investasi Swasta, Daya Saing Industri Bisa Hancur
Artikel Terkait
VIRAL! Meme Jokowi-Prabowo Bikin Heboh, Apa Kata Ade Armando?
Dedi Mulyadi atau Pramono Anung? Adu Strategi Tangani Remaja Nakal!
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Sebut Program Militer untuk Pelajar Dedi Mulyadi Revolusioner tapi Butuh Regulasi Jelas
Situasi Darurat! Rocky Gerung Ungkap Alasan TNI Jaga Kejaksaan
Soal Meme Jokowi-Prabowo, Pengamat Politik: Dibina Bukan Dipidana
Meme Prabowo dan Jokowi Bikin Ricuh! Pegiat Sosial Media: Kritik Boleh Tapi Jangan Kasar