“Kemudian satu sisi, kritiknya itu hilang, dia disanjung, dia dipuji, dan sebagainya. Akhirnya dia bisa lupa daratan. Kekuasaan itu mengubah karakter manusia. Takutnya itu, ya kekhawatirannya,” paparnya.
Menurutnya, ketika kritik sekecil apapun dibalas dengan pembungkaman atau serangan balik dari masyarakat, itu adalah sinyal berbahaya bagi masa depan demokrasi dan kesehatan kepemimpinan.
Guru Gembul menekankan bahwa kekuasaan dapat mengubah karakter manusia jika tidak dikawal oleh kontrol sosial yang sehat, termasuk ruang kritik yang terbuka.***
Baca Juga: Di Balik Perang India-Pakistan, Pakar Beberkan Ada Negara-Negara Besar yang Berkepentingan