“Kemudian satu sisi, kritiknya itu hilang, dia disanjung, dia dipuji, dan sebagainya. Akhirnya dia bisa lupa daratan. Kekuasaan itu mengubah karakter manusia. Takutnya itu, ya kekhawatirannya,” paparnya.
Menurutnya, ketika kritik sekecil apapun dibalas dengan pembungkaman atau serangan balik dari masyarakat, itu adalah sinyal berbahaya bagi masa depan demokrasi dan kesehatan kepemimpinan.
Guru Gembul menekankan bahwa kekuasaan dapat mengubah karakter manusia jika tidak dikawal oleh kontrol sosial yang sehat, termasuk ruang kritik yang terbuka.***
Baca Juga: Di Balik Perang India-Pakistan, Pakar Beberkan Ada Negara-Negara Besar yang Berkepentingan
Artikel Terkait
Anak Sulit Diatur? Orang Tua Putar Video Dedi Mulyadi, Bikin Nurut Seketika
Spanduk Sindiran Dedi Mulyadi 'Bapak Tiri' Gegerkan Cirebon, Ono Surono: Rakyat Berhak Kritis!
Pro Kontra Program Militer Ala Dedi Mulyadi, Begini Respons Sang Gubernur
Hadiah Rp 50 Juta untuk Video Perpisahan Terbaik, Gubernur Dedi Mulyadi Dorong Kreativitas Anak Jawa Barat
DPRD Jawa Barat Geram! Program Prioritas Dicoret Gubernur Dedi Mulyadi
Pembangunan Jawa Barat Bukan untuk Cari Panggung, Dedi Mulyadi: Untuk Rakyat!