Adi lalu menyodorkan dua kemungkinan alasan di balik penunjukan Jokowi.
Pertama sebagai bentuk penghormatan terhadap kontribusi Jokowi di kancah internasional termasuk dengan Vatikan.
Kedua sebagai strategi politik untuk menunjukkan kohesi antara Presiden Prabowo dan Jokowi meredam isu "matahari kembar" yang sempat mengemuka.
"Bisa jadi ini cara untuk mengamputasi isu matahari kembar. Bahwa hubungan Prabowo-Jokowi tetap solid, jauh melampaui spekulasi politik belakangan ini," tegas Adi.
Menutup analisanya Adi mengajak publik untuk melihat fenomena ini secara proporsional.
"Apapun tafsir kita dinamika politik adalah keniscayaan. Setiap orang berhak menilai tapi kebenaran mutlak hanya milik Tuhan," pungkasnya.***