Bisnisbandung.com - Isu mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan publik.
Kali ini, perbincangan dipicu oleh beredarnya sebuah dokumen yang mencantumkan daftar nama mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan tahun 1980.
Daftar tersebut yang diklaim berasal dari data resmi universitas memuat 108 nama mahasiswa, baik yang lulus maupun yang tidak melanjutkan studi.
Baca Juga: Amerika Serikat Juga Merasa Korban Globalisasi? Sri Mulyani Ungkap Pertemuan dengan Pihak AS
Menariknya, dari puluhan nama yang tercantum, mulai dari Adi Santosa hingga Yully Rahmawati, tidak ditemukan nama Joko Widodo dalam daftar tersebut.
Padahal, Presiden Jokowi selama ini dikenal sebagai alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980.
Ketidakhadiran namanya dalam daftar ini kembali mengundang pertanyaan publik mengenai riwayat pendidikan beliau.
Baca Juga: Airlangga Hartanto Sampaikan Proses Negosiasi dengan Pemerintah Amerika Serikat
Dokumen yang kini ramai beredar di media sosial ini tampak tersusun rapi dan mencantumkan nomor mahasiswa atau nomor foto masing-masing individu.
Nama-nama seperti Agung Purnomo (13/9051), Bambang Soetrisno (8/9208), dan Hendrik Effendi (35/9123) terlihat jelas dalam urutan daftar.
Namun, tak ada satu pun entri yang merujuk pada Joko Widodo, bahkan dalam bentuk nama lengkap, nama panggilan, maupun varian penulisan lainnya.
Baca Juga: Pengacara Geruduk Polda, Laporkan Roy Suryo soal Ijazah Jokowi
Ketiadaan nama Jokowi ini memunculkan dugaan, apakah beliau memang masuk melalui jalur reguler Sipenmaru 1980,
Atau justru menggunakan jalur penerimaan khusus lainnya? Beberapa pihak juga mengaitkan isu ini dengan ketidaksesuaian gelar akademik yang sempat digunakan Jokowi di masa lalu—antara “Ir.” (Insinyur) dan “Drs.” (Doktorandus).