Bisnisbandung.com - Direktur Pemberitaan Jak TV, Tian Bahtiar (TB) resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung.
Ia diduga terlibat dalam upaya merintangi penyidikan kasus korupsi tata niaga timah dan importasi gula yang melibatkan tersangka Tom Lembong.
Penetapan tersangka terhadap TB diumumkan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) bersama dua tersangka lain yakni advokat MS dan JS.
Mereka diduga melakukan permufakatan jahat untuk mengganggu proses hukum yang sedang berjalan.
Dikutip dari youtube KEJAKSAAN RI, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung, Abdul Qohar menjelaskan “Tersangka MS dan JS mengorder TB untuk memproduksi berita serta konten negatif yang menyudutkan Kejaksaan.”
“Narasi itu kemudian disebar melalui media sosial, media online, dan Jak TV,” ungkapnya.
Tak hanya menyebar berita tendensius TB juga disebut aktif memproduksi acara diskusi dan talk show.
Isinya diarahkan untuk membentuk opini publik negatif terhadap aparat penegak hukum.
Baca Juga: Negosiasi Malah Merugi: Indonesia Beri Banyak Konsesi ke AS, Tapi Apa Imbal Baliknya?
“Acara TV, podcast, hingga seminar di kampus diliput dan disiarkan oleh Jak TV. Semuanya berisi narasi yang bertujuan membentuk persepsi publik seolah Kejaksaan tidak profesional menangani perkara,” lanjut Kejagung.
Dana untuk operasional kampanye opini tersebut disebut mencapai Rp 478,5 juta yang dibayarkan oleh tersangka MS dan JS kepada TB.
Uang itu juga digunakan untuk membiayai demonstrasi yang menekan jalannya penyidikan.
“Tujuan mereka jelas: membentuk opini negatif agar penyidikan terganggu dan perkara bisa dibebaskan atau tidak dilanjutkan,” tegas Kejagung.
Baca Juga: Kasus Produk Halal Mengandung Babi, BPJH Tegaskan Sedang Evaluasi Total!