nasional

Pakar politik Bongkar Dugaan Operasi Senyap Jinakkan Kelompok Kritis

Kamis, 17 April 2025 | 17:30 WIB
Pengamat politik Adi Prayitno (dok youtube Adi Prayitno)

“Kalau Rocky, Syahganda, dan Jumhur tidak lagi bersuara berarti operasi pelunakan itu memang berhasil. Tapi kalau tetap kritis ya enggak ada masalah,” ungkapnya.

Ia juga menyebut Ferry Juliantono sebagai kasus khusus mengingat posisinya di pemerintahan.

Adi Prayitno menekankan bahwa perlawanan terhadap kekuasaan tak bisa direduksi hanya pada beberapa nama.

Gerakan mahasiswa dan aktivis muda dari kelompok seperti BEM SI, Cipayung, HMI, GMNI, dan lainnya dinilainya tetap menjadi kekuatan utama dalam mengawal demokrasi.

Baca Juga: ‘Trump Menilai Indonesia Ketakutan’ Pakar Keuangan Global: Dia Punya Riset yang Luar Biasa

“Kalau Rocky cs bungkam bukan berarti perjuangan selesai. Karena mahasiswa aktivis muda dan kelompok civil society tetap akan berdiri di garda terdepan,” ucap Jumhur.

Ia mengutip pepatah Arab untuk menegaskan peran anak muda: “Inna fi aydikum amr al-ummah” – di tangan kalianlah urusan bangsa akan kembali.

Adi Prayitno menutup pernyataannya dengan slogan khas aktivis: “Tunduk ditindas atau bangkit melawan. Karena mundur adalah pengkhianatan.”

Baca Juga: PHK Massal PT Yihong Dinilai Strategi Lepas Tanggung Jawab, Konsultan Bisnis Soroti Motif Tersembunyi

Ia menegaskan selama mahasiswa dan anak muda masih memegang teguh nilai moralitas protes akan terus hidup meski senior-senior mereka bersahabat dengan kekuasaan.

“Hilangan satu, tumbuh seribu. Jangan takut kalau ada yang memilih jalan berbeda karena gerakan kritis bukan soal orang, tapi soal nilai,” pungkas Adi Prayitno.***

Halaman:

Tags

Terkini