Bisnisbandung.com - Roy Suryo mengungkap sejumlah hal yang disebutnya sebagai “kejanggalan” dalam skripsi milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan Roy Suryo saat mengunjungi Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Roy Suryo hadir bersama sejumlah massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).
Baca Juga: Indonesia Tidak Lagi Menarik Untuk Investor Amerika, Karena Terlalu Banyak Hutang ke China?
Mereka melakukan audiensi dengan pihak rektorat serta Fakultas Kehutanan UGM untuk meminta klarifikasi langsung.
“Tujuan kami ke sini hanya satu, ingin melihat skripsi Pak Jokowi karena itu adalah hak publik berdasarkan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,” ujar Roy Suryo yang dikutip dari youtube kompas.
Dalam pertemuan singkat yang sempat berlangsung tegang Roy Suryo mengklaim berhasil melihat langsung dokumen skripsi Jokowi.
Ia lantas menyebut ada beberapa hal yang menurutnya janggal.
“Salah satunya adalah perbedaan jenis ketikan. Di bagian batang tubuh skripsinya diketik dengan mesin ketik biasa tapi bagian depan seperti halaman judul itu pakai cetakan yang tidak sesuai zamannya,” beber Roy Suryo.
Baca Juga: Siasat Amerika Serikat Mainkan Tarif Impor, Mantan Diplomat Soroti Agenda Tersembunyi
Tak hanya itu Roy Suryo juga menyoroti ketiadaan lembar pengesahan dari dosen penguji dalam salinan skripsi tersebut.
Ia menilai itu menjadi pertanyaan besar soal keabsahan dokumen itu sebagai skripsi akademik.
Roy Suryo menambahkan pihaknya belum bisa melihat langsung ijazah asli Jokowi karena dokumen itu tidak disimpan di kampus.
Untuk itu ia dan rombongan berencana melanjutkan perjalanan ke Solo demi memastikan dokumen tersebut.
Baca Juga: ‘Trump Menilai Indonesia Ketakutan’ Pakar Keuangan Global: Dia Punya Riset yang Luar Biasa
Artikel Terkait
Ade Armando: Mereka Bermimpi Indonesia Butuh PDIP dan Megawati
4 Hakim Terseret Korupsi CPO, Mahfud MD: Kejagung Masih Setengah Hati
Heboh Ijazah Jokowi Fiktif, Pengamat Politik Tantang Mau Ngapain Kalau Terbukti Palsu?
Pengamat Menelisik Bahaya Politikal Sinyal dari Kunjungan Menteri ke Solo Bertemu Jokowi
Ade Armando Bongkar Gebrakan Dedi Mulyadi: Media Dicekik, Preman Disikat!
Eiger Camp Diperiksa DPRD KBB, Izin Sah tapi Lahan Digarap di Luar Rencana