bisnisbandung.com - PresidenRI Ke-7 Joko Widodo memberikan respons tegas terhadap pernyataan politisi PDIP, Deddy Sitorus, yang menyebut adanya utusan khusus dari Jokowi untuk tidak memecatnya dari Partai.
Jokowi yang merasa difitnah meminta agar identitas utusan tersebut dibongkar untuk menghindari spekulasi yang semakin berkembang.
Juru Bicara PDIP, Aryo Seno Bagaskoro, menegaskan bahwa pernyataan Deddy Sitorus bukanlah tuduhan langsung terhadap Jokowi.
Baca Juga: Bahas Perubahan Undang-Undang TNI dan Polri di Hotel Mewah, Rocky Gerung Singgung Penghematan
Menurutnya, yang diungkapkan hanya sebatas pengalaman subjektif Deddy mengenai adanya seseorang yang datang menyampaikan pesan terkait kebijakan partai.
“Menjelang hari H keputusan partai yang memutuskan untuk memberikan sanksi pemecatan kepada 27 kader partai, beberapa hari sebelumnya Pak Hasto didatangi oleh seseorang, seorang utusan,” ungkapnya dilansir dari youtube tvonenews.
“Utusan dari siapa? Tidak disampaikan. Lalu, di situ disampaikan bahwa orang itu mengingatkan agar tidak melakukan beberapa hal tertentu yang berkaitan dengan sepenuhnya kedaulatan partai soal sanksi, soal pemecatan, soal teguran, atau apa pun itu,” lanjutnya
Baca Juga: Kongres Luar Biasa IA ITB Resmi Digelar, Ini Poin-Poin Keputusan yang Ditetapkan
Utusan tersebut dikatakan menyarankan agar PDIP tidak mengambil keputusan tertentu, termasuk terkait pemecatan kader dan posisi Sekjen Hasto Kristiyanto.
Hingga saat ini, identitas utusan tersebut belum diungkap secara terbuka. Namun, Deddy disebut telah melaporkan temuannya secara tertulis kepada pimpinan partai.
“Yang pasti tahu adalah Bang Deddy Sitorus, dan itu sudah disampaikan secara tertulis kepada pimpinan partai,” tuturnya.
Aryo Seno mengatakan hal ini menyangkut figur penting yang memiliki otoritas dalam dinamika politik nasional, sehingga perlu dipertimbangkan dengan hati-hati sebelum diungkap ke publik.
Baca Juga: Tanah Abang Sepi Pembeli Menjelang Idul Fitri, Rocky Gerung Sebut Ini Panduan Awal Indonesia Gelap
“Tapi tentu, tidak untuk semua, karena ini menyangkut seorang figur penting yang, kalau meminjam istilah Bang Deddy, memiliki otoritas dan menyangkut hal-hal yang sangat sensitif berkaitan dengan kedaulatan partai,” lanjutnya.