bisnisbandung.com - Kenaikan pangkat Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indrawijaya menjadi Letnan Kolonel terus menuai kritik dari berbagai pihak.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Imparsial bahkan mendesak agar keputusan ini dibatalkan.
Jurnalis senior Hersubeno Arief turut menyoroti kasus ini, menyebut bahwa kenaikan pangkat Teddy sangat tidak wajar.
“Soal jabatan dia sendiri aja sebenarnya sudah sejak awal kan dipersoalkan. Nah, sekarang malah dia dinaikkan pangkatnya,” ujarnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Hersubeno Point.
Baca Juga: Pecinta Sejarah Wajib Tahu! Desa-Desa Kuno di Iran, Jejak Peradaban dari Berabad-Abad Lalu
“Masih tetap aktif di TNI dan kemudian pangkatnya dinaikkan. Naiknya itu cepat banget, gitu ya. Pokoknya super spesial lah,” sambungnya.
Menurutnya, Teddy mendapatkan promosi dengan kecepatan yang tidak biasa, bahkan melampaui rekan-rekan seangkatannya.
Ia menekankan bahwa kenaikan pangkat ini menjadi sorotan karena bertentangan dengan prinsip meritokrasi di lingkungan militer.
Percepatan kenaikan pangkat Teddy dinilai tidak wajar karena melampaui rekan seangkatannya, bahkan lebih tinggi dibandingkan lulusan terbaik penerima penghargaan Adhi Makayasa, yang hingga kini masih berpangkat Kapten.
Baca Juga: Luar Biasa! Papua Dipenuhi Keanekaragaman Hayati dan Kekayaan Alam
Kritik terhadap hal ini semakin tajam setelah diketahui bahwa Teddy belum memenuhi persyaratan pendidikan untuk pangkat perwira menengah dalam jenjang karier militer.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang pernah memimpin Tim Reformasi ABRI, kembali menegaskan bahwa perwira aktif yang bergabung dalam pemerintahan harus terlebih dahulu pensiun dari dinas kemiliteran.
Reformasi ABRI, menurutnya, bertujuan untuk menjaga netralitas militer dari politik dan memastikan peran TNI dan Polri sesuai dengan konstitusi.
Baca Juga: Polemik Kenaikan Pangkat Seskab Teddy, Denny Siregar: Negara Jadi Tak Berwibawa