Posisi Teddy sebagai Sekretaris Kabinet telah menjadi sorotan sejak awal, dan kini kenaikan pangkatnya semakin memicu perdebatan. Berdasarkan sistem karier militer, ia seharusnya masih berpangkat Kapten.
Bahkan, untuk memperoleh pangkat Mayor, ia baru memenuhi persyaratan Pendidikan Lanjutan Perwira 1. Sedangkan untuk Letnan Kolonel, seorang perwira harus lulus Sesko TNI, yang belum dijalani oleh Teddy.
Kasus ini semakin menarik perhatian publik setelah banyak pihak membandingkan Teddy dengan Hendrik Pardamen Hutagalung, lulusan terbaik Akmil 2012 dan peraih Adhi Makayasa.
Baca Juga: Kasus Pertamina Jangan Hanya Operator Lapangan yang Dihukum! Henri Subiakto Beri Sorotan
Hendrik, yang memiliki prestasi akademik dan militer yang luar biasa, masih berpangkat Kapten meski telah menyelesaikan berbagai pendidikan militer lanjutan, termasuk Engineer Captain Career Course di Amerika Serikat dengan penghargaan sebagai perwira internasional terbaik.
Hersubeno Arief juga mencatat bahwa banyak media sosial dan media konvensional membandingkan kasus ini dengan perjalanan karier Hendrik.
Ia menilai bahwa promosi Teddy bisa menimbulkan ketidakadilan dalam sistem kepangkatan TNI dan merusak moral prajurit yang berjuang melalui jalur reguler.***
Baca Juga: Sungai Gangga Tercemar Parah, Penuh dengan Limbah Mayat Hingga Sampah Plastik
Artikel Terkait
Tiga Titik Api Politik Indonesia, Eep Saefulloh Sebut Prabowo, Jokowi dan Megawati
Janji Efisiensi Prabowo Dipertanyakan, Mohamad Sobary: Cuma Wacana!
Uji Konsistensi Prabowo, Sobary: Antara Janji Politik dan Realita Pemerintahan
IKN Jadi Proyek Strategis Nasional, Hersubeno Arief: Mengapa Pak Prabowo Memaksakan?
Said Didu Soroti Mafia Migas Masih Berkeliaran, Mampukah Prabowo Menumpas?
Polemik Kenaikan Pangkat Seskab Teddy, Denny Siregar: Negara Jadi Tak Berwibawa