Bisnisbandung.com - Bursa saham Indonesia kembali mengalami guncangan hebat.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam sementara nilai tukar rupiah juga terkena imbasnya.
Ekonom senior Tonny Hermawan Adikarjo menyebut bahwa kehadiran DANANTARA menjadi pemicu utama ketidakstabilan ini.
Dikutip dari youtubenya, Tonny Hermawan Adikarjo menjelaskan "DANANTARA datang dengan konsep besar yang mengubah peta ekonomi domestik tapi sayangnya respons pasar justru bergejolak."
"Investor cenderung wait and see, sehingga terjadi capital outflow yang membuat IHSG tertekan dan rupiah ikut melemah," ujar Tonny Hermawan Adikarjo.
IHSG mencatatkan penurunan signifikan hingga 3,7% dalam sehari menembus level psikologis 6.700.
Saham-saham unggulan yang sebelumnya stabil pun ikut terseret,dengan sektor perbankan dan infrastruktur mengalami tekanan paling berat.
Banyak investor asing memilih menarik dananya dari pasar saham Indonesia.
Baca Juga: Keakraban Para Pemimpin, Henri Subiakto: Kejujuran atau Basa-basi Penuh Kepalsuan?
"Sentimen negatif dari ketidakpastian kebijakan DANANTARA membuat pasar kehilangan kepercayaan. Ditambah faktor eksternal seperti kebijakan The Fed dan tensi geopolitik global tekanan ini semakin berat bagi IHSG," jelas Tonny Hermawan Adikarjo.
Rupiah Digoyang, Sentimen Pasar BergejolakTak hanya IHSG, rupiah pun melemah cukup dalam.
Mata uang Garuda terperosok hingga Rp15.750 per dolar AS level terendah dalam beberapa bulan terakhir.
Faktor ketidakpastian ekonomi dalam negeri serta arus keluar modal dari Indonesia menjadi faktor utama pelemahan ini.
Baca Juga: Dari Saham Anjlok hingga Kasus Pertamax, Denny Siregar Ungkap Pemerintah di Ujung Ketidakpercayaan