Bisnisbandung.com - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu menyoroti dampak nyata dari efisiensi anggaran terhadap masyarakat.
Menurut Adian Napitupulu pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah memiliki konsekuensi serius terhadap sektor pendidikan dan kesejahteraan rakyat.
Dalam YouTube PDI Perjuangan Adian Napitupulu menegaskan bahwa pemangkasan anggaran telah menyebabkan tertundanya berbagai program pembangunan termasuk sektor pendidikan.
Baca Juga: Polarisasi Politik Tak Bisa Dihindari, Tapi Niat Baik Harus Dikedepankan Kata Waketum Golkar
Ia mengungkapkan sebelum pemotongan anggaran dilakukan, pemerintah memiliki rencana membangun 9.000 unit sekolah.
Namun setelah pemangkasan angka tersebut turun drastis menjadi nol.
"Lu tahu enggak, sebelum anggaran dipotong, rencana kita membangun 9.000 unit sekolah. Tapi setelah dipotong nol unit!" ujar Adian Napitupulu.
Selain itu ia juga menyoroti dampak jangka panjang dari pemangkasan anggaran terutama terkait dengan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
Baca Juga: Tagar Indonesi Gelap Tidak Seram, Biasa-Biasa Saja Pandangan Prof Lely Arriane
Menurutnya kebijakan yang mengutamakan aspek ekonomi tanpa mempertimbangkan pendidikan akan menghasilkan generasi buruh yang tidak memiliki daya saing.
"Kalau perut diisi tapi kepala tidak diisi negara ini sedang memproduksi generasi buruh. Buruh punya anak buruh, buruh punya anak buruh," lanjutnya.
Adian Napitupulu juga menilai bahwa kebijakan efisiensi anggaran sering kali tidak mempertimbangkan kebutuhan riil rakyat.
Menurutnya anggaran yang dipangkas seharusnya diprioritaskan untuk sektor-sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pernyataan Adian Napitupulu ini menambah daftar panjang kritik terhadap kebijakan anggaran pemerintah.
Baca Juga: Demo Besar oleh Mahasiswa, Ketua BEM SI: Partai Politik Buat Sikap Dong!