nasional

Anak-anak Papua Tolak MBG, Dokter Tifa: Mereka Tahu Program Ini Hanyalah Gimick

Kamis, 6 Februari 2025 | 21:10 WIB
Foto aksi damai pelajar di Papua tolak MBG, tapi memilih pendidikan. (x.com/vyeimo83)

bisnisbandung.com - Kritik  terhadap program Makan Bergizi Gratis muncul karena alokasi dana yang dinilai tidak efektif dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak Papua.

Dokter Tifa menyoroti bahwa anggaran sebesar Rp 10.000 per porsi makanan dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak Papua.

“Anak-anak Papua Tolak MBG! Mereka tahu program ini hanyalah gimmick, jika melihat besaran budget yang hanya Rp 10,000 per porsi,” ujarnya dilasir Bisnis Bandung dari akun Pribadinya.

Baca Juga: Puluhan Ribu Dosen Siap Mogok Mengajar! Rocky Gerung: Jokowi Harus Dihukum Atas Ketidakadilan Ini

Menurutnya, jika anggaran yang tersedia dikonversi untuk mendukung pendidikan, dana sebesar Rp 2,4 juta per anak per tahun dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi mereka.

“Jumlah rupiah yang sangat besar untuk mendukung PENDIDIKAN! Dan seharusnya kesitu larinya uang makan gratis Rp 2,4 juta per anak per tahun!” tegas Dokter Tifa.

“Bukan lari ke nasi putih, ayam goreng seupil, tahu goreng, selembar buncis, sekotak gula perasa susu! Yang sama sekali tidak cocok dengan genetika mereka!” lanjutnya.

Baca Juga: Ubah Tata Tertib, Rocky Gerung Kritik DPR yang Bisa Copot Pejabat Negara

Selain kritik terhadap alokasi dana, tuntutan perbaikan pendidikan juga disuarakan oleh para pelajar di Papua.

Sebuah aksi damai digelar oleh Aliansi Pelajar Se-Yahukimo di Dekai, Papua Pegunungan, menolak program MBG dengan menekankan bahwa yang mereka butuhkan adalah akses pendidikan yang lebih baik, bukan sekadar makan gratis.

 Unggahan viral di media sosial menunjukkan pelajar duduk sambil membentangkan spanduk yang menegaskan aspirasi mereka.

Di sisi lain, penolakan terhadap program ini juga diperparah dengan ancaman dari Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang mengklaim akan mengambil tindakan terhadap sekolah-sekolah yang menjalankan MBG.

Kondisi ini menambah kompleksitas pelaksanaan program dan menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan serta efektivitas kebijakan tersebut di wilayah Papua.

Baca Juga: Bagus! Prabowo Tinjau Makan Siang Gratis, Hersubeno: Jangan Sampai Jadi Panggung Gibran!

Halaman:

Tags

Terkini