Bisnisbandung.com - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar mengingatkan publik untuk waspada perubahan kekuasaan yang sedang berlangsung.
Dalam youtube Indonesia Lawyers Club, Haris Azhar menyoroti fenomena "Pergantian pemain" dalam pemerintahan yang baru.
Menurut Haris Azhar bukan hanya kebijakan yang berubah tetapi ada indikasi kuat bahwa kepentingan baru mulai masuk menggantikan kepentingan lama.
Baca Juga: Bukalapak Tumbang! Tom Mc Ifle Soroti Perjalanan Unicorn Kebanggan Indonesia Tersebut
Haris Azhar menyoroti bahwa dalam 100 hari pemerintahan baru beberapa kebijakan yang sebelumnya dijalankan di era Jokowi tampak mulai dibelokkan.
Menurutnya perubahan ini tidak selalu bermakna perbaikan tetapi bisa saja hanya sekadar mengganti orang-orang yang berada di balik kebijakan tersebut.
Haris Azhar mnatakan "Pemerintahan baru memang punya hak untuk mengoreksi kebijakan lama."
"Tapi kalau hanya mengganti orang-orangnya sementara sistemnya tetap sama itu bukan perubahan itu hanya bagi-bagi kursi," ujar Haris Azhar.
Salah satu yang disinggung Haris adalah pergeseran kekuatan dari apa yang disebut "Geng Solo" ke "Geng Kelinci".
Baca Juga: IKN Dipaksakan Demi Obsesi Jokowi? Rudi S Kamri Soroti Perencanaan yang Kurang Matang
Istilah ini mengacu pada kelompok-kelompok yang berpengaruh dalam pemerintahan sebelumnya dan yang kini mulai muncul di pemerintahan saat ini.
Haris Azhar menjelaskan "Ada orang-orang yang merasa ini adalah waktunya mereka untuk mengambil bagian. Fair saja kalau memang dilakukan secara transparan dan adil."
"Tapi kalau yang terjadi justru menggeser kelompok lama hanya untuk membuka jalan bagi kelompok baru dengan cara yang tidak terti, ini yang harus diwaspadai," jelas Haris Azhar.
Lebih lanjut ia menyoroti bagaimana sejumlah BUMN kini mulai menafsirkan ulang kebijakan-kebijakan yang dirancang di era Jokowi tetapi dengan pendekatan yang berbeda.
Baca Juga: Heboh! Ratusan Orang Mengantre Bertemu Jokowi, Alifurrahman: Pemuja Sebut Ini Gerak Semesta