"Golkar punya banyak tokoh perempuan hebat seperti Nurul Arifin yang paham soal kesetaraan gender. Tapi dengan mendukung Ridwan Kamil, partai ini justru menunjukkan wajah patriarkis," tambah Rocky Gerung.
Bagi Rocky Gerung pernyataan ini bukan hanya sekadar slip lida, melainkan slip pikiran.
Ia menyebut seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan emosional dan etika politik yang matang, bukan sekadar retorika dangkal.
"Jakarta butuh pemimpin yang tahu cara menghormati warganya bukan yang menjadikan mereka bahan olok-olok," tutupnya.***