Bisnisbandung.com - Politisi NasDem, Irma Suryani Chaniago mengatakan dengan tegas agar tidak lagi membicarkan skandal ‘fufufafa’ yang selama ini disebut-sebut terkait dengan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam pandangannya, isu-isu seperti skandal "fufufafa" tidak layak menjadi perhatian utama, terlebih di tengah berbagai tantangan besar yang dihadapi Indonesia.
“Sekelas pakar hukum tata negara, ya, sekelas cendekiawan, sekelas profesor, ngomongin fufufafa. Itu yang saya bilang, kok malu-maluin banget, gitu. Norak, gitu,” tegasnya dilansir dari youtube Cokro TV.
Baca Juga: Mantan Presiden Jokowi Berkampanye di Jawa Tengah, Rocky Gerung: Menunjukan Kepanikan
Irma Suryani menilai bahwa persoalan yang lebih strategis, seperti pengangguran, akses kesehatan, dan kebijakan publik, seharusnya menjadi prioritas dalam diskusi nasional.
“Yang harus diperbincangkan oleh mereka sebenarnya adalah bagaimana lapangan pekerjaan bisa tersedia cukup untuk rakyat Indonesia, ya,” katanya.
“Bagaimana misalnya rakyat Indonesia itu akses kesehatannya bisa lebih baik. Kritik deh itu pemerintah. Enggak ada masalah,” sambung Irma Suryani.
Ia menyayangkan perhatian berlebihan pada hal-hal yang tidak mendukung upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.
Baca Juga: Refly Harun Kritik Lambatnya Penanganan Kasus Zarof Ricar: Prabowo Tidak Cukup Punya Determinasi
Irma Suryani secara terbuka menyindir para intelektual seperti pakar hukum tata negara, cendekiawan bahkan professor yag malah memperdebatkan siapa pemilik akun fufufafa.
Baginyaitu hanyalah hal yang memalukan untuk jadi perbincangan, malah dibesar-besarkan, sedangkan masalah-masalah lain lebih layak untuk didiskusikan.
Lebih jauh, Irma Suryani juga menyoroti perdebatan perihal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dianggap kontroversial, khususnya terkait Gibran Rakabuming Raka.
“Soal keputusan MK. Hm, konstitusi kita menyatakan keputusan MK itu kan final dan mengikat,” ujarnya.
Baca Juga: BRI Peduli Memberdayakan Eks Pekerja Migran Indonesia (PMI), Tingkatkan Keterampilan dan Pengetahuan