Bisnisbandung.com - Refly Harun memberikan kritik tajam terhadap penanganan kasus Zarof Ricar, yang melibatkan temuan uang sebesar Rp920,9 miliar dan 51 kilogram emas batangan di rumah.
Refly Harun melihat bahwa kasus ini seharusnya menjadi momentum besar untuk membersihkan institusi hukum di Indonesia pada masa pemerintahan Prabowo, tetapi justru diperlakukan biasa-biasa saja, tanpa langkah nyata yang signifikan.
Ia menyoroti lambannya proses hukum yang berlangsung dan menganggap bahwa penanganan kasus ini menunjukkan lemahnya determinasi pemerintahan Presiden Prabowo dalam menegakkan hukum.
Baca Juga: Sobary Sebut Presiden Prabowo Dikorbankan dalam Permainan Politik Licik Jokowi
“Seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Padahal, ini adalah pintu masuk besar untuk mengungkap lebih jauh,” kritiknya dilansir dari youtube pribadinya.
Kemudian Refly Harun mempertanyakan keberanian pemerintah untuk mengungkap nama-nama besar yang mungkin terlibat dalam praktik suap dan kapitalisasi hukum di lingkungan Mahkamah Agung.
Baginya, kasus ini menjadi pintu masuk untuk mengungkap lebih jauh bagaimana perputaran uang yang begitu besar dapat melibatkan banyak aktor, termasuk para hakim agung.
Refly Harun juga menekankan bahwa jumlah uang dan emas yang ditemukan hanyalah permukaan dari masalah yang lebih besar.
Baca Juga: Layanan Aduan Publik Sudah Ada Sejak Masa SBY, Adi Prayitno:Mampukah Gibran Lebih Baik?
Ia memperkirakan bahwa perputaran uang dalam praktik makelar kasus ini bisa mencapai triliunan rupiah, melibatkan aktor-aktor dengan posisi strategis dalam sistem hukum.
Dalam sudut pandangnya, tidak masuk akal jika uang sebesar itu hanya mengalir ke tingkat bawah, karena jelas mengarah kepada pemutus perkara utama, yaitu hakim-hakim agung.
Lebih jauh, Refly Harun mengomentari kurangnya transparansi dalam pengungkapan nama-nama yang tercantum dalam amplop uang tersebut.
Alasan teknis yang disampaikan oleh Jaksa Agung untuk merahasiakan informasi ini dianggap Refly Harun sebagai indikasi ketidakseriusan dalam menangani kasus besar ini.
Baca Juga: Tajam! Prof Ikrar Nusa Bhakti Kritik Sikap Prabowo: Sumpah Presiden Tidak untuk Dimainkan
Artikel Terkait
Ragukan Independensi Prabowo, Refly Harun: Benar-Benar Presiden atau Sekadar Kepanjangan Tangan Jokowi?
Optimisme Terhadap Prabowo Berkurang, Refly Harun Ungkap Kekecewaannya
Surya Paloh Segera Mundur, Refly Harun: Anies Baswedan Diunggulkan Jadi Ketua Umum Nasdem!
Strategi Diplomasi Indonesia di Tengah Kepentingan Global, Rocky Gerung Membaca Langkah Prabowo
Tajam! Prof Ikrar Nusa Bhakti Kritik Sikap Prabowo: Sumpah Presiden Tidak untuk Dimainkan
Sobary Sebut Presiden Prabowo Dikorbankan dalam Permainan Politik Licik Jokowi