Strategi Diplomasi Indonesia di Tengah Kepentingan Global, Rocky Gerung Membaca Langkah Prabowo

photo author
- Sabtu, 16 November 2024 | 19:30 WIB
Rocky Gerung (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)
Rocky Gerung (Tangkap layar youtube Rocky Gerung Official)

Bisnisbandung.com - Rocky Gerung, memberikan analisis mengenai langkah diplomasi Indonesia di tengah tekanan dari Cina dan Amerika Serikat terkait Laut Cina Selatan, khususnya kawasan Natuna Utara.

 Menurutnya, strategi yang diambil Indonesia mencerminkan pendekatan fleksibel yang disebut ‘rolling plan’, yaitu rencana yang bergerak mengikuti arus perkembangan situasi internasional. 

Ketika Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Pernyataannya kali ini menunjukkan konsistensi sikap Indonesia yang tidak mengakui klaim garis putus-putus (nine-dash line) Cina di kawasan tersebut.

Padahal sebelumnya Presiden Prabowo melakukan kesepakan ‘Joint Statemant’ bersama Xi Jinping mengenai kerja sama maritim antara Indonesia dan Cina.

Baca Juga: KPID Jabar Beri Apresiasi Jadwal Debat di Prime Time, Jalu: Jam Tayang Hantu itu Kontraproduktif

Rocky Gerung menilai bahwa Indonesia tidak terpaku pada posisi kaku dalam menghadapi sengketa Laut Cina Selatan.

“Sikap Indonesia tetap jelas Dalam diplomasi internasional, langkah fleksibel sering kali dilakukan,” ujarnya dilansir dari youtube pribadinya.

Sebaliknya, negara ini mengambil pendekatan dinamis untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan pengaruh dua kekuatan besar dunia, Cina dan Amerika. 

Strategi ini terlihat dalam pernyataan Prabowo Subianto yang awalnya menyiratkan kemungkinan negosiasi dengan Cina.

Baca Juga: Tukar Tambah Kepentingan? Rocky Gerung: Gelar Doktor Bahlil Picu Kontroversi di UI

Namun, ketika bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Indonesia menegaskan kembali sikap tegasnya bahwa klaim ‘nine-dash line’ Cina tidak diakui.

Rocky Gerung berpandangan ini adalah bagian dari upaya menjaga hubungan baik dengan kedua negara tanpa mengorbankan kedaulatan nasional. 

Dalam analisisnya, langkah Cina di Natuna Utara didorong oleh ambisi ekspansionis yang berakar pada sejarah dan kebutuhan ekonominya.

Baca Juga: Sowan ke Mulyono Itu Memalukan! Mohamad Sobary Sentil Calon Kepala Daerah

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X