Bisnisbandung.com - Ketegangan di Laut China Selatan khususnya di wilayah Natuna Utara semakin memanas,
Sebelumnya Indonesia melakukan kesepakatan dengan China, kesepakatan ini muncul setelah Presiden Indonesia Prabowo Subianto ke China.
Menurut analisis politik Rocky Gerung ini memicu berbagai spekulasi mengenai posisi Indonesia di tengah persaingan geopolitik besar.
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kelestarian Hutan Mangrove Demi Masa Depan Lingkungan Karena Banyak Manfaat
Prabowo dalam kunjungannya ke China menyepakati pengelolaan bersama kawasan Natuna Utara.
Langkah ini dinilai Rocky Gerung menimbulkan perdebatan karena kawasan tersebut terletak di pusat sengketa yang melibatkan klaim teritorial antara China dan beberapa negara ASEAN termasuk Indonesia.
Meski begitu Indonesia dengan tegas menyatakan bahwa tidak mengakui klaim garis putus-putus China di Laut China Selatan.
Namun ketika pertemuan antara Prabowo dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden terjadi sikap Indonesia seolah berubah.
Posisi yang sebelumnya menegaskan ketidaksetujuan terhadap klaim China kini mendapat tantangan dari Amerika yang menyatakan dengan tegas bahwa Laut China Selatan termasuk Natuna Utara harus bebas dari intervensi negara manapun.
Perubahan ini menandakan bahwa Indonesia tengah terjebak dalam dilema besar antara dua kekuatan besar dunia.
Menurut Rocky Gerung langkah diplomasi Indonesia yang terlihat fleksibel dan berubah mengikuti perkembangan situasi ini bisa disebut sebagai "rolling plan."
"Indonesia seolah membiarkan China mengklaim Natuna Utara, meskipun ada kalimat diplomatis yang dipoles oleh Kementerian Luar Negeri," ujar Rocky Gerung yang dikutip dari youtubenya.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo dan Xi Jinping Bahas Masa Depan Geopolitik, Connie Rahakundini: Menguatkan Posisi Indonesia
Mahfud MD Bongkar Kedok Program Lapor Mas Wapres, Gimmick atau Solusi?
Prabowo Punya Nyali, Yanuar Rizky: Langkah Berani Hancurkan Cengkeraman Oligarki
Prabowo Diminta Segera Reshuffle Kabinet, Prof. Didin Soroti Sri Mulyani!
Ambisi Hasto, Andika, Bambang Pacul, dan Isu Elektabilitas, Zulfan Lindan: PDI Perjuangan di Persimpangan Jalan
Bung Karno Bukan Alat Kampanye! Ahmad Khairul Umam Tegaskan Perjuangannya Lebih dari Sekadar Simbol