"Prabowo sudah menjadi Presiden dan seharusnya lebih fokus pada kepentingan rakyat bukan golongan atau partai," lanjut Rocky Gerung.
Dalam pandangan Rocky Gerung keterlibatan Prabowo yang terlalu jauh dalam Pilkada kali ini menandakan hilangnya netralitas dalam politik Indonesia.
Apalagi dukungan yang diberikan oleh Prabowo bisa mempengaruhi sikap aparatur sipil negara (ASN), polisi, dan tentara yang seharusnya tetap netral dalam proses Pilkada.
"Jika Presiden sudah mulai memberi arahan kepada calon tertentu maka ASN dan aparat penegak hukum bisa merasa ‘terpaksa’ ikut mendukung calon tersebut. Ini jelas melanggar prinsip-prinsip demokrasi yang sehat," tambah Rocky Gerung.
Baca Juga: Mengenal Self Love, Apa Bedanya Dengan Self Esteem?
Rocky Gerung mengingatkan pentingnya kembali kepada prinsip-prinsip perjuangan para pahlawan yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
"Pahlawan sejati adalah mereka yang berjuang untuk negara bukan untuk partai atau golongan tertentu," kata Rocky Gerung.
Dengan semakin kuatnya campur tangan politik di tingkat lokal oleh tokoh-tokoh besar seperti Jokowi dan Prabowo politik Indonesia dihadapkan pada ujian besar.
Rocky Gerung berharap agar para penyelenggara Pilkada dapat menjaga integritasnya dan menghindari intervensi yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap demokrasi di Indonesia.
"Kita berharap agar proses demokrasi tetap berjalan sesuai dengan kehendak rakyat bukan karena tekanan dari pihak-pihak tertentu," tutup Rocky Gerung.***