Menurutnya, kehadiran para menteri Jokowi bukanlah untuk mengambil alih kendali pemerintahan, melainkan untuk menjaga peran Gibran di tengah tantangan yang dihadapinya, terutama setelah skandal yang mencederai kepercayaan publik.
Akbar Faizal menggarisbawahi bahwa meskipun Gibran telah terpilih sebagai wakil presiden, dampak skandal yang menyeret namanya membuat legitimasi politiknya terancam.
Dalam situasi ini, dukungan dari para menteri yang loyal kepada Jokowi menjadi penopang utama bagi Gibran dalam menghadapi masa depan politik yang penuh tantangan di bawah pemerintahan Prabowo.
“Saya ingin mengatakan bahwa kehadiran orang-orang dari pemerintahan Jokowi di sekitar Prabowo itu adalah untuk menjaga kiprah Gibran, bukan sebaliknya. Dan kita tahu, kan, kita harus jujur,” lugasnya.
“Bangsa ini harus berhenti untuk saling menyenangkan satu sama lain. Mari kita bicarakan apa problem kita. Bagi saya pribadi, Gibran itu bukan jawaban bagi masa depan kita,” tutup Akbar Faizal.***
Baca Juga: Prabowo Merangkul Kemenangan Tanpa Musuh, Adi Prayitno: Mengapa Jokowi Jadi Target Kritik