Kelemahan ini terlihat ketika Dharma tampak kebingungan dalam beberapa kesempatan, terutama saat membahas globalisasi dan gagasannya untuk menjadi konsultan presiden jika Pramono Anung terpilih.
Menurut Hendri Satrio, ini merupakan momen yang bisa diolah lebih baik untuk menarik perhatian pemilih.
Lebih lanjut, Hendri Satrio berpendapat bahwa Dharma gagal memanfaatkan kesempatan debat untuk menonjolkan dirinya dengan ide-ide yang lebih segar dan berani, berbeda dengan Ridwan Kamil dan Pramono Anung yang tampil lebih terstruktur dan matang.***
Baca Juga: Mengubah Kota Bandung Lewat Digitalisasi, Arfi Rafnialdi Yakin Bawa Perubahan