Bisnisbandung.com - Jakarta sebagai ibu kota Indonesia kembali menjadi sorotan untuk dijadikan kota global.
Namun Ichsanuddin Noorsy seorang pengamat politik dan sosial mengingatkan publik akan bahaya besar yang mengintai di balik proyek tersebut.
Dalam pandangan Ichsanuddin Noorsy ini bukan sekadar soal pembangunan infrastruktur melainkan sebuah agenda politik yang bisa berpotensi mengorbankan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Cemilan Seblak Kering Begini Resep dan Cara Buatnya, Dijamin Bikin Ngiler!
Dikutip dari youtube Refly Harun, Ichsanuddin Noorsy mengungkapkan kekhawatirannya bahwa transformasi Jakarta menjadi kota global akan membawa eksploitasi oleh kekuatan global yang lebih besar.
“Jika kita terima Jakarta dijadikan kota global, kita bersedia diri dihisab dan dieksploitasi oleh kekuatan-kekuatan tersebut,” tegasnya.
Ia mencatat bahwa sejak tahun 1977 telah terjadi perubahan yang signifikan dalam dinamika kekuasaan yang menguntungkan korporasi dibandingkan masyarakat.
Lebih lanjut ia menunjukkan bagaimana biaya politik dalam pemilu semakin meroket.
“Apakah dengan biaya yang semakin tinggi, kesejahteraan rakyat justru meningkat? Ini menjadi pertanyaan besar bagi kita semua,” ujarnya.
Ichsanuddin Noorsy juga mengkritik peran partai politik yang cenderung berpihak kepada korporasi.
Ia menyoroti fakta bahwa hanya ada 29 individu yang benar-benar menguasai kebijakan politik di Indonesia termasuk ketua partai politik dan penguasa negara.
“Partai politik tidak lagi menjadi wakil rakyat melainkan alat bagi kepentingan korporasi,” ungkapnya.
Ichsanuddin Noorsy menyerukan agar masyarakat lebih kritis terhadap tokoh-tokoh politik yang muncul.
Baca Juga: Cara Cepat Belajar Memahami dan Menyesuaikan Waktu dengan PST (Pacific Standard Time)
Artikel Terkait
Rano Karno Ditegur Bang Mandra, Tanggung Jawab Besar Menanti di Pilkada Jakarta
Menilai Kinerja DPR, Adian Napitupulu Sebut Perlu Dekat dengan Rakyat
Tegaskan Kemandirian! Ichsanuddin Noorsy: DPD Jangan Rendahkan Diri
Rocky Gerung: Warisan Jokowi Bukan Infrastruktur Tapi APBN Cekak & Utang Menggunung!
Tak Jadi Dilantik, Tia Rahmania Dicopot PDIP Gara-Gara Kritik Pimpinan KPK Nurul Ghufron
Jokowi Berbohong? Rocky Gerung Bongkar Motif di Balik IKN