Dharma Harusnya Tampil Lepas, Hendri Satrio: Ide 'Globalis' Menarik tapi Belum Maksimal

photo author
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 20:00 WIB
Hendri Satrio (Tangkap layar youtube Metro TV)
Hendri Satrio (Tangkap layar youtube Metro TV)

Bisnisbandung.com - Hendri Satrio, seorang pakar komunikasi politik, memberikan kritik tajam terkait penampilan Dharma Pongrekun dalam debat pertama Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

 Menurut Hendri Satrio, meskipun para calon, termasuk Dharma, memahami permasalahan utama Jakarta seperti lapangan pekerjaan dan kemacetan, perdebatan tidak mencapai kedalaman yang diharapkan.

“Bagus, tapi overall, memang kemarin itu yang saya tunggu adalah Dharma Pongrekun dan Mas Pram,” lugasnya dilansir dari youtube Metro TV.

Baca Juga: Adili Jokowi! Mahasiswa Mulai Bergerak, Rocky Gerung: Tuntutan Tersebut Tidak Akan Berhenti

 Ia menilai bahwa gagasan yang disampaikan, terutama oleh Dharma, tidak cukup tajam dan kurang menggugah, padahal sebagai calon independen, Dharma seharusnya memanfaatkan posisinya untuk tampil lebih lepas dan berani dalam menyampaikan ide-ide yang berbeda.

“Hanya menurut saya, kalau kemarin Dharma di luar ekspektasi saya sih. Dia kan independen ya, surveinya paling kecil, mestinya lepas saja, bablas aja,” ujarnya.

“Saya senang tuh waktu dia bilang tentang agenda global. Dia bilang iya, agenda globalis. Nah, menurut saya, ya sudah tampilnya seperti itu saja,” sambungnya.

Hendri Satrio mengamati bahwa Dharma, yang datang dengan survei terendah, sebenarnya memiliki peluang untuk tampil menonjol dengan ide-ide unik, salah satunya saat berbicara tentang agenda globalis.

Baca Juga: Menghina Akal Sehat Bangsa! Amien Rais Persoalkan Hasil Survei Jokowi

Namun, menurut Hendri Satrio, ide ini meski menarik, tidak dimaksimalkan. Dharma terlihat belum berani mengambil risiko untuk menyampaikan gagasan yang lebih radikal, padahal posisinya sebagai calon independen memberikan kebebasan lebih.

Selain itu, Hendri Satrio menyoroti bagaimana Dharma justru mengikuti ritme debat yang dibangun oleh Ridwan Kamil dan Pramono Anung, dua calon dengan pengalaman yang lebih matang.

“Iya, dia bahkan kebingungan kan di awal-awal, karena dia baca, dia terpaksa harus mengikuti ritme Ridwan Kamil dan Mas Pram,” kata Hendri Satrio.

 “Harusnya dia sebagai pendatang dadakan, independen, survei paling bawah, sudah, lontarkan saja ide-ide gilanya sehingga kita lebih 'wow' gitu, ‘Oh, ini boleh juga nih orang’.” Terusnya.

Baca Juga: Pamer 4 Istri Saat Kampanye, Calon Walikota Prabumulih Ini Bikin Warganet Geram

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X