Kelemahan ini terlihat ketika Dharma tampak kebingungan dalam beberapa kesempatan, terutama saat membahas globalisasi dan gagasannya untuk menjadi konsultan presiden jika Pramono Anung terpilih.
Menurut Hendri Satrio, ini merupakan momen yang bisa diolah lebih baik untuk menarik perhatian pemilih.
Lebih lanjut, Hendri Satrio berpendapat bahwa Dharma gagal memanfaatkan kesempatan debat untuk menonjolkan dirinya dengan ide-ide yang lebih segar dan berani, berbeda dengan Ridwan Kamil dan Pramono Anung yang tampil lebih terstruktur dan matang.***
Baca Juga: Mengubah Kota Bandung Lewat Digitalisasi, Arfi Rafnialdi Yakin Bawa Perubahan
Artikel Terkait
Pesan Kritis Butet untuk Pramono Anung-Pramono Anung, Jaga Integritas Seni Jakarta!
Rano Karno Ditegur Bang Mandra, Tanggung Jawab Besar Menanti di Pilkada Jakarta
Menggali Sisi Gelap, Ichsanuddin Noorsy Bicara Tentang Jakarta sebagai Kota Global
Citra Ridwan Kamil Di Jakarta Semakin Merosot, Abaikan Ajakan Salaman Hingga Dukungan dari Kaesang
Pramono dan Rano Karno Dielu-elukan di Pilkada Jakarta, Mengapa?
Refly Harun Serukan Agar Mencoblos Kolom Kosong di Pilkada Jakarta