Bisnisbandung.com - Pilkada Jakarta semakin penuh dengan intrik dan kalkulasi politik yang kompleks. Rocky Gerung, mengungkapkan sejumlah analisis yang mengarah pada adanya strategi tersembunyi.
Menurutnya, upaya manipulasi pencalonan tertentu, yang berpotensi merugikan beberapa kandidat, bahkan Rocky Gerung sebut ini permainan untuk memenangkan Kaesang.
Rocky Gerung mengemukakan bahwa kemungkinan besar ada "tim bayangan" yang bekerja di belakang layar untuk memanipulasi pencalonan Dharma Pongrekun, salah satu calon yang sedang dipermasalahkan karena dugaan pencatutan KTP.
Baca Juga: Singgung Nasib Golkar, Deddy Sitorus: Untung Kita Banteng Bukan Pohon
“Jadi, sekali lagi kita duga dengan kuat bahwa di belakang Pak Dharma akan ada tim bayangan untuk memanipulasi pencalonan Pak Dharma ini hanya sekadar untuk menjadikan pertandingan itu head to head,” bebernya.
Ia mencurigai bahwa pencalonan Dharma Pongrekun mungkin hanya dijadikan alat untuk menciptakan persaingan head to head yang pada akhirnya akan menguntungkan pihak tertentu, yang diduganya untuk Kaesang.
Pengamat politik tersebut juga menekankan bahwa jika skenario ini benar terjadi, kotak kosong bisa menjadi ancaman yang lebih serius dibandingkan calon independen, yang secara tak terduga bisa merusak strategi yang sudah direncanakan.
Selain itu, Rocky Gerung menyoroti peran PKS dalam dinamika ini. Menurutnya, pernyataan dari beberapa pihak, seperti Dasco, yang menyebutkan bahwa PKS mungkin akan mendampingi Ridwan Kamil sebagai calon wakil gubernur, menunjukkan adanya transaksi politik antara Gerindra dan PKS.
Baca Juga: Bangsa Sedang Sakit! Deddy Sitorus: Hanya Tinggal Bu Mega yang Berteriak
“Kita balik pada keterangan Pak Dasco bahwa mungkin PKS yang akan mendampingi Ridwan Kami,” ucapnya.
“Nah, kalkulasinya apa? Demi apa sebetulnya kalau bukan Kaesang di Jakarta, lalu Kaesang mau ditaruh di mana? Itu yang kelihatannya permainan di belakang layarnya begitu,” lanjutnya.
Rocky Gerung mencatat bahwa banyak pihak masih meragukan kesepakatan ini, yang justru memperkuat keyakinan bahwa permainan politik di Jakarta belum selesai.
Lebih lanjut, ia menduga Ridwan Kamil masih dalam posisi diuji dalam konteks politik Jakarta yang unik.
Baca Juga: Diblokir di Indonesia, Binance Resmi Meluncur di India dengan Akses Penuh